Mendampingi Anak Memasuki Masa Aqil Baliqh

Januari 20, 2021



Masa Aqil Baliqh adalah masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Pada masa ini artinya, anak-anak akan mulai bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri, termasuk perbuatan yang dilakukannya. Anak-anak harus siap menjalankan kewajibannya sebagai seorang hamba kepada Allah, yang artinya mereka harus siap menjalankan semua yang di perintahkan dan meninggalkan semua larangan Allah.

Secara bahasa, akil memiliki arti akal berakal, memahami, atau mengetahui. Sementara itu, baliq didefinisikan sebagai seseorang yang sudah mencapainusia tertentu dan dianggap sudah dewasa, atau sudah mengalami perubahan biologis yang menjadi tanda-tanda kedewasaannya ( Rasyid, 2010:83).

Secara fisik anak juga akan mengalami perubahan, terutama dalam fungsi biologis tubuh. Organ tubuh terutama alat-alat reproduksi akan berkembang secara sempurna. Demikian juga dengan cara berpikir anak dalam menggunakan akalnya akan lebih sempurna. Usia 12-15 tahun biasanya menjadi awal bagi seorang anak memasuki masa aqil baliqh.

Orang tua adalah guru pertama dalam mendampingi anak memasuki masa aqil baliqh ini. Kedua anak laki-laki saya tinggal di pondok pesantren saat usia mereka belum baliqh. Akan tetapi sebagai orang tua kami tidak kemudian lepas tangan dan membiarkan mereka memasuki masa aqil baliqh tanpa pendampingan. Pada saat menelepon, kami selalu menanyakan kepada mereka apakah sudah mendapatkan mimpi yang menandai seorang anak laki-laki baliqh?

Pada saat kelas 5 sekolah dasar, mereka sudah mendapatkan pelajaran tentang aqil baliqh ini. Seperti apa tanda-tandanya dan bagaimana cara bersuci jika mendapatkannya. Setelah mereka tinggal di pondok, pelajaran itu semakin diperdalam. Kami berkomunikasi dengan Ustaz pembimbing dalam proses pendampingan tersebut.

Tanda - Tanda Baliqh

Ada beberapa tanda yang di sebutkan dalam Al-Quran, saat anak memasuki usia baliqh, berikut di antaranya

Mimpi Basah

Mimpi basah adalah keluarnya mani dari kemaluan, baik dalam kondisi tidur atau terjaga atau tidak tidur. Seperti firman Allah SWT

"Dan apabila anak-anakmu telah ihtilaam, maka hendaklah mereka meminta izin, seperti orang-orang yang sebelum mereka meminta izin." ( QS.An-Nuur [24]:59. 

Mengalami Haid pada Anak Perempuan

Mengalami haid adalah tanda seorang anak perempuan sudah memasuki usia baliqh. Ketika anak perempuan mengalami haid, maka dia tidak berkewajiban melaksanakan salat, dan salatnnya tidak di qadha ( diganti ). Setelah masa haidnya selesai, baru mereka berkewajiban menjalankan ibadah kembali. Pada umumnya, anak perempuan mendapatkan haid ketika memasuki usia 9 tahun.

Tumbuh rambut di sekitar kemaluan

Tanda baliqh selanjutnya adalah, tumbuhnya rambut di sekitar kemaluan anak, dan ini terjadi pada anak laki-laki ataupun perempuan.

Anak Genap Memasuki Usia 15 Tahun Menurut Kalender Hijriyah 

Dawud adh-Dhahiri berpendapat bahwa tidak ada batasan dalam usia baliqh, karena batasan yang benar menurutnya adalah ditandai dengan mimpi basah dan datangnya haid. Namun diriwayatkan oleh Nafi' rahimahullah dalam (HR.Bukhari 2664 dan Muslim no. 1490 ) sebagai berikut.

"Telah menceritakan kepadaku Ibnu 'Umar radhiyallahu'anhuma bahwa dia pernah menawarkan diri kepada Rasulullah shallallhu 'alaihi wa sallam untuk ikut dalam perang Uhud. Saat itu umurnya masih 14 tahun, namun beliau tidak mengizinkannya. Kemudian dia menawariku lagi pada perang Khandaq. Saat itu usiaku 15 tahun dan beliau mengizinkanku."

Setelah anak memasuki usia baliqh, maka langkah pertama yang harus orang tua kenalkan adalah tata cara mandi wajib. Berikut adalah tata cara mandi wajib bagi laki-laki maupun perempuan  

  • Membaca Niat
  • Membersihkan telapak tangan sebanyak 3 kali
  • Membersihkan kotoran yang menempel di sekitar tempat yang tersembunyi dengan tangan kiri
  • Setelah membersihkan kemaluan, cuci tangan dengan sabun dan bilas hingga bersih
  • Lakukan gerakan wudhu yang sempurna
  • Masukkan tangan ke dalam air, kemudian sela pangkal rambut dengan jari-jari tangan sampai menyentuh kulit kepala. Jika sudah, guyur kepala dengan air sebanyak 3 kali. Pastian pangkal rambut juga terkena air.
  • Membilas seluruh tubuh dengan mengguyur air. Dimulai dari bagian tubuh sisi kanan lalu berlanjut ke tubuh sisi kiri
  • Pastikan seluruh lipatan kulit dan bagian tersembunyi juga dibersihkan

Mengantarkan anak memasuki usia baliqh tidak bisa instan, semua membutuhkan proses yang panjang dan pendampingan yang konsisten, karena akan terjadi banyak perubahan dalam diri anak ketika mereka memasuki masa ini. Apa yang harus di lakukan orang tua saat mendampingi anak memasuki masa akil baliqh ini.

Peran Orang Tua

Mengenalkan Allah Lebih Dekat

Mengenalkan Allah secara lebih dekat lagi. Sampaikan kepada anak, tentang hakikat kehidupan ini. Bahwa Allah adalah Dzat yang Maha Kuasa atas semua kehidupan ini. Berikan pemahaman tentang hakikat penciptaan manusia dan kewajiaban seorang hamba kepada penciptanya. Jelaskan kepada anak bahwa Allah menciptakan manusia dengan dianugerahi berbagai macam kenikmatan, dan kehidupan di dunia ini tidak akan kekal. Kelak semua akan berakhir jika tiba masanya. 

Pada proses ini, sampaikan kepada anak bahwa mereka harus beriman kepada Allah dan menaati semua aturan-Nya, sehingga anak dapat memahami bahwa keterikatan dia terhadap aturan Allah adalah wujud dari rasa syukur atas semua anugerah yang telah dilimpahkan kepada mereka. Sehingga anak akan sampai pada titik dimana mereka melakukan semua perintah Allah dengan kesadaran tanpa paksaan, dan meningalkan larangan-Nya juga dengan sukarela.

Mengajari Hukum Syariah

Setelah anak memasuki usia baliqh, maka mereka harus memahami hukum syariah, seperti batasan aurat, konsep pergaulan, ibadah mahdhah, thaharah, dan lain-lain. Berikan pemahaman tentang hukum syariah ini secara jelas dan pasti, sehingga anak tahu bahwa hal itu adalah salah satu bentuk mentaati perintah Allah. Sampaikan dengan tutur bahasa yang lembut, penuh kasih sayang dan bukalah ruang diskusi dengan mereka, agar anak menjadi yakin dan dengan kesadaran diri mau mengamalkannya.

Membangun Komunikasi dengan Anak

Keberhasilan dalam menanamkan pemahaman tentang kewajiaban usia baliqh, tergantung kepada komunikasi antara orang tua dan anak. Jadilah orang tua sekaligus teman bagi mereka. Buka diri sebagai tempat bertanya dan mengadu bagi anak. Ajaklah mereka bercerita tentang masalah yang mungkin dihadapi saat memasuki usia baliqh ini. Diskusi adalah cara yang tepat untuk membangun komunikasi dengan anak remaja ini.

Lontarkan pertanyaan - pertanyaan yang memberikan kesempatan kepada anak untuk menceritkan kesulitanya, keraguannya dan ketakutannya saat memasuki usia baliqh. Kesabaran dan juga kasih sayang orang tua sangat di perlukan dalam proses ini. Bisa juga orang tua memberikan pendampingan sesuai dengan gender anak. Anak laki-laki dengan Ayah, anak perempuan dengan Ibu, sehingga akan lebih mudah dalam memberikan nasihat, dan anak lebih terbuka.

Melakukan Pendampingan Terhadap Perkembangan Naluri Anak

Pada saat anak sudah memasuki usia baliqh, maka perkembangan biologis mereka akan ikut mengalami perubahan. Di zaman sekarang, dimana kehidupan banyak didominasi kapitalisme-liberalisme, menjadi salah satu faktor yang mempercepat proses kematangan biologis anak. Seperti tayangan film, lagu-lagu, bahkan pergaulan bebas. Tugas orang tua adalah melakukan pendampingan dan mengawal mereka untuk melewati semua prosesnya. 

Jadilah orang yang paling dekat dengan anak, dengan mencurahkan kasih sayang dan perhatian yang tulus, karena kelak orang tualah yang akan diminta pertanggungjawaban di akhirat. 

Memberikan Teladan Kebaikan

Pada saat anak memasuki usia baliqh, mereka akan mencari pegangan dan panutan dalam melaksanakan semua perintah Allah. Nah, di sinilah peran orang tua sangat diperlukan. Berikanlah teladan yang baik dalam beribadah dan berakhlak. Banyak sekali godaan di luar yang siap mengintai dan menerkam mereka. Dengan adanya pondasi keimanan yang kuat, insya Allah anak akan mampu melewati semua tantangan yang ada.

Anak adalah anugerah sekaligus titipan dari Allah. Tugas orang tua adalah mendidiknya dan memberikan limpahan kasih sayang yang tulus sampai akhir hayatnya. Mengantarkan mereka menuju gerbang kedewasaan adalah tanggung jawab orang tua. Berikanlah lingkungan yang positif dan berikan kepercayaan kepada anak untuk menjalani kehidupannya dengan baik di luar sana.

Mendampingi anak memasuki masa aqil baliqh akan menjadi sebuah proses yang terus berjalan hingga mereka dewasa dan siap lepas dari orang tua. Namun, kewajiaban mendidik anak masih akan terus berlangsung hingga akhir hayat. Terus langitkan doa tiada henti. Semoga kita semua dimudahkan oleh Allah dalam mendampingi anak memasuki masa aqil baliqh ini, dan dikaruniai anak yang shalih dan shalihah.

Salam Hangat

Ulfah Wahyu



You Might Also Like

48 komentar

  1. Terimakasih Mom sharingnya. Masa aqil baliq emang rada deg-degan juga ya buat orang tua. Harus pinter-pinter berkomunikasi dengan mereka. Daripada mereka mendapatkan dari orang luar yang belum tentu benar informasinya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Bund, berusaha menjadi teman dan juga orang tua bagi anak.

      Hapus
  2. Banyak hal yang perlu diketahui dan dipelajari mengenai masa aqil baliq. Sebagai orangtua harus bisa memberitahukan dengan cara ya tepat pada anak ya mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak, agar anak2 tidak bingung dan mereka paham dengan kewajibannya.

      Hapus
  3. Ya, Mbak mengantarkan anak memasuki usia baliqh tidak bisa instan, semua membutuhkan proses yang panjang dan pendampingan yang konsisten. Sebagai orang tua kita juga harus sadar bahwa banyak perubahan dalam diri anak ketika mereka memasuki masa ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar mbak, orang tua harus sabar agar prosesnya juga lancar, anak2 tenang dan siap memgjadapinya.

      Hapus
  4. Orang tua harus paham betul ya bagaimana treatment yang tepat untuk anak-anak supaya mereka bisa menghadapi momen akil balik yang benat. Semangat kita semua!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mbak, agar anak tidak meeasa takut dam siap dengan semua kewajiban yang harus dilakukan.

      Hapus
  5. Ini penting untuk diajarkan ke anak, ya mbak. Khususnya ketentuan syarinya. Supaya mereka mendapat pemahaman yang betul dan menjalaninya sesuai syariat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak sita,tentang kewajiban setelah anak memasuki usia baliqh, penting untuk disampaikan.

      Hapus
  6. Memang HARUS BANGET dipersiapkan secara optimal, mba
    jangan sampai telat ataupun abai.

    Soale aku ngerasa agak melakukan parenting failure gitu, ketika anakku beranjak aqil baligh/ABG/pra-remaja

    BalasHapus
    Balasan
    1. Harus mbak, karena ini adalah fase terpenting dalam hidup anak.

      Hapus
  7. Jadi pembelajaran buat saya nih, mba. Catet dulu, hehe. Jadi ortu itu memang harus belajar terus yaa, nggak cuma belajar memahami masa toddler tapi harus belajar juga sampai mendampingi masa aqil baligh nanti. Waw! Bismillah semoga Allah mudahkan kita semua membersamai anak2..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin mbak, kita sama2 belajar untuk terus memperbaiki diri sebagi ortu ya mbak, salah satunya dengan mendampingi anak memasuki masa akil baliq ini.

      Hapus
  8. Ini! Sangat penting ya. Bukan hanya pendampingan secara fisik, tapi juga pendampingan secara psikologis. Anak2 pasti bisa tumbuh dg lebih baik jika ada pendampingan dr orang tua seperti ini. Semua pertanyaan yg membingungkan mereka bisa terjawab.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak, ada orang tua yang akan selalu menguatkan mereka, tempat mencurahkan segala keluh kesah dan penyemangat dalam hidupnya saat memasuki akil baliqh.

      Hapus
  9. Aku kagum padamu mbak Ulfah, pengetahuan tentang how to dan bagaimana cara mendidik anak sudah sangat banyak, tinggal praktek aja istilahnya. Semoga bermanfaat juga buat ibu-ibu yang lain yaa...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Insya Allah kita semua bisa mbak indri, terus belajar memperbaiki diri dan jangan putus berdoa insya Allah dimudahkan semua urusan, aamin.

      Hapus
  10. Masa-masa ini pendampingan orang tua sangat dibutuhkan ya, Mbak Ulfah. Selamat malam.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sangat mbak, karena anak berada pada fase perubahan dari anak2 menuju dewasa.

      Hapus
  11. Terima kasih informasinya mba. Artikel yg sangat membantu bagi ortu yang mengajarkan anak mereka ttg akhil baligh. Walau di sekolah diajarkan, tentu akan lebih baik jika ortu juga memberi pendampingan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak, karena orang tua harus mengetahui perkembangan anak setelah memasuki masa akil baliqh ini.

      Hapus
  12. Iya, ya, Mbak

    Memasuki usia akil baligh itu anak-anak memang perlu sekali didampingi..
    Agar siap secara lahiriah maupun batin.

    Banyak hal yang membuat bundanya harus belajar juga untuk hal ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak, orang tua juga ikut belajar untuk memdampingi anak memasuki masa aqil baliqh ini.

      Hapus
  13. Ini agenda saya tahun ini nih mba. Mempersiapkan putra saya memasuki masa aqil baligh. Terima kasih sudah menambah catatan saya apa aja yang harus dilakukan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama belajar ya mbak kita, biar anak juga tenang.

      Hapus
  14. Penting banget ini buat saya agar mempersiapkan anak-anak melalui masa akil baligh. Masalahnya susah-susah gampang untuk mulai mengajarkan anak-anak misalnya tentang mimpi basah. Artikel ini tentu sangat bermanfaat yaa mb ulfah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa ditanyakan ke anak, dengan menanyakan ciri2nya mimpi basah mbak,sehingga anak akan terbuka dengan ortu.

      Hapus
  15. ah benar banget ya mbak, masa aqio baligh juga penuh tantangan
    orang tua harus tahu kiat kiatnya, agar bisa mendampingi anak anak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Penting banget mbak, biar anak juga merasa tenang dan nyaman.

      Hapus
  16. masyaAllah mbak Ulfah makasih sharenya. Meski masih balita anakku, penting dalam memahami fase Aqil baliqh ini karena setiap anak akan melewatinya

    BalasHapus
  17. Deg-degan juga ni mbak baca ini, deg-degan lebih kepada karena anak saya yang pertama ini pertanyaannya sudah agak kritis, dan kadang saya merasa gagap untuk menjawabnya, ragu apakah ini jawaban yang seharusnya saya sampaikan kepada anak sulung saya.

    Dengan tulisan mbak ulfa ini saya lebih waspada lagi untuk membersamai anak-anak saya kelak, ada pandangan saya harus bagaimana.

    terima kasih mbak ulfa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sam2 mbak,kita sama-sama belajar ya biar bisa menemani anak melewati masa aqil baliqh.

      Hapus
  18. Bener banget ya mbak sebagai seorang IBU penting banget mendampingi anak-anak ketika memasuki USIA akil baliq ya mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tidak hanya ibu saja ya mbak Aisyah, tapi Ayah juga mempunyai andil dalam mendampingi anak memasuki masa aqil baliqh ini.

      Hapus
  19. Haturnuhun, kak Ulfah.
    Aku jadi belajar lagi untuk mempersiapkan anak yang akan bertumbuh menuju gerbang kedewasaan melalui proses akil baligh ini.
    Dan mandi wajib memang kudu banget diajarkan dengan benar, karena ini bekal untuk beribadah kemudian.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama2 ya mbak Lendy, semoga kita senantiasa dimudahkan dalam mendampingi anak memasuki usia baliqh ini.

      Hapus
  20. Anak pertama saya sudah melewati masa akil baligh. Sempet ada rasa nano-nano sih.. Dan karena anaknya laki-laki, jadi ayahnya yang lebih banyak mengarahkan, saya mendampingi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sesuai gender ya mbak Wiwin, jadi lebih nyaman dan pas buat anak.

      Hapus
  21. Anak sulung saya sedang dalam masa akil baligh. Terima kasih artikelnya bermanfaat sekali, jadi sadar kalau PR saya masih banyak hehehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kita sama2 brlajar ya mbak Alfa untuk mendampingi anak memasuki masa akqil baliqh.

      Hapus
  22. Ilmu penting untuk aku nih, kebetulan anakku akan memasuki usia akil baligh, akupun sebagai orangtua harus belajar untuk mengajari anakku.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama2 belajar juga ya mbak Atin, semoga senantiasa dimudahkan

      Hapus
  23. Seharusnya mereka memahami sebelum waktunya ya, Mbak? Biar nggak kaget atau tahu dengan cara salah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa kita ajak mereka diskusi tentang persiapan memasuki masa aqil baliqh mbak, jadi sudah ada pandangan seperti apa.

      Hapus
  24. Terima kasih mbak Ulfah, pelajaran banget buat aku yang punya anak memasuki usia 10 tahun. PR ku masih banyaaaakkk....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama2 belajar ya mbak, semoga senantiasa dimudahkan oleh Allah.

      Hapus