Aku sering melihatnya di pagi dan sore hari, saat akan berangkat dan pulang sekolah. Seorang gadis yang kira-kira seumuranku itu sering terlihat membersihkan halaman dan menyapu teras rumah tingkat dua, bercat coklat tua kombinas putih itu.
Namun mbak Reni melarangku, dia bilang tidak usah ikut campur sama urusan orang, apalagi baru kenal.
"Kalau ketemu dia lagi saja kamu tanya, sekarang tunggu saja, jangan sampai mereka marah sama kamu karena terlalu ingin tahu," ujar mbak Reni.
Aku hanya mencebikkan bibir mendengar nasehatnya itu. Jujur jiwa penasaranku sudah meronta-ronta ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi pada Diana. Tapi ada benarnya juga sih ucapan mbak Reni, huh ... aku jadi merasa kesal sendiri.
Salam hangat
Ulfah Wahyu