Liburan sekolah sudah usai. Namun bagi anak saya yang sekarang naik kelas dua, liburan sekolah bukanlah hal yang istimewa, karena baginya setiap hari adalah liburan, hihihi. Ya, sejak pandemi melanda, semua sekolah di tutup dan proses belajar mengajar diganti dengan sistem daring. Selama PJJ anak saya hanya belajar di pagi hari via gadget, itupun tidak lebih dari dua jam.
Sekarang dia sudah kelas dua, dan bersiap untuk mengikuti pembelajaran jarak jauh yang akan dimulai diawal minggu keempat bulan Juli. Selain mengikuti pelajaran sekolah, dia juga mengikuti pembelajaran mengaji dengan metode Qiroati, yang dilakukan setiap hari senin sampai jumat.
Lalu apakah dia merasa kalau liburan sekolah yang sudah berlalu beberapa hari yang lalu, terasa menyenangkan? Jawabannya, tentu saja menyenangkan, meskipun dia tidak bisa pergi jalan-jalan keluar rumah, karena pasca lebaran, kasus covid di kota kami mengalami lonjakan tajam, sehingga harus benar-benar mentaati protokol kesehatan, dan salah satunya adalah menghindari kerumunan. So, liburan sekolah kemarin fix, kami hanya di rumah saja, tanpa ada agenda keluar kota atau mengunjungi obyek wisata yang ada di dalam kota.
Meskipun hanya berada di rumah, si kecil tetap menikmati liburannya, karena di rumah banyak temannya yang senasib, hehehe. Namun, namanya anak-anak, tentu ada kalanya mereka mengalami kebosanan karena harus berada di rumah terus dengan kegiatan yang monoton. Meskipun mereka sudah tahu tentang alasan kenapa harus di rumah saat liburan, tetapi ada masa dimana mereka mengungkapkan keinginannya untuk bisa menikmati liburan keluar rumah.
Nah, sebagai orang tua tentu kita juga harus tetap memikirkan bagaimana membuat anak-anak tetap merasa nyaman, bahagia dan tetap semangat meskipun liburan hanya di rumah saja.
Berikut 7 ide mengisi liburan sekolah dimasa pandemi
Mengikuti Kelas Menulis Online
Buat anak-anak yang memiliki hobi menulis, dapat memanfaatkan waktu liburan dengan mengikuti kelas menulis secara online. Kegiatan ini terbukti mampu memberikan semangat dan menggali kreatifitas anak dengan cara mengikuti proyek menulis bersama. Selain anak-anak memiliki pengalaman menerbitkan karya tulisnya, juga akan bertemu dengan teman-teman baru yang memiliki passion yang sama, sehingga mereka akan bersemangat untuk terus mengasah ketrampilan menulisnya, dan itu akan memberikan efek positif jangka panjang.
Membuat Aneka Karya
Kegiatan ini menjadi pilihan anak bungsu saya. Dia naik kelas dua tahun ajaran ini. Meskipun anak seusianya cenderung menghabiskan waktu liburnya dengan bermain, tetapi rasa bosan juga terkadang menghampiri. Saat dia merasa bosan, maka si kecil akan mulai berkreasi dengan bahan-bahan bekas dan kertas yang ada di rumah. Seperti membuat pernak-pernik dari kertas yang dia staples kemudian di gambar aneka hewan dan benda-benda. Kegiatan ini cukup membuat dia betah duduk berlama-lama untuk menggambar.
Berkebun
Kegiatan berkebun dapat menjadi pilihan bagi anak-anak untuk mengisi liburan sekolah dimasa pandemi. Anak-anak dapat melakukan aktifitas berkebun ini dengan orang tua. Meminta mereka untuk ikut membantu merawat tanaman yang ditanam bersama-sama akan membuat anak bersemangat dan tidak bosan, karena memiliki aktifitas merawat tanaman setiap hari.
Mengikuti Aneka Les
Liburan sekolah dapat menjadi awal bagi anak untuk mengikuti aneka les yang bertujuan untuk mengembangkan bakat dan minat mereka. Seperti les vokal, menggambar, kaligrafi dan lain-lain. Orang tua dapat memilih les yang aman dan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Menata Ulang Kamar
Selama liburan anak-anak dapat kita ajak untuk menata ulang kamar tidurnya, sehingga menghadirkan suasana baru yang akan menumbuhkan semangat baru juga. Menata ulang kamar tidak harus mengganti dengan perabot yang baru. Kita bisa mengajak anak untuk mengganti posisi tempat tidur atau lemari, kemudian menghias dindingnya dan merapikan isi lemari sehingga lebih rapi. Orang tua dapat membuat jadwal, kegiatan apa yang pertama kali akan dilakukan, misalnya, hari pertama menggeser tempat tidur dilanjut membersihkan kamar, hari kedua menggeser lemari, hari ketiga menghias dinding dan seterusnya, sehingga anak akan mempersiapkan diri dan ide untuk menata ulang kamarnya.
Olahraga
Dimasa pandemi, menjaga kesehatan tubuh menjadi hal yang sangat penting untuk kita lakukan. Kegiatan ini dapat menjadi pilihan bagi anak-anak untuk mengisi liburan sekolah. Olahraga ringan dapat dilakukan di sekitar rumah, seperti senam, bulutangkis, sepatu roda, catur, lompat tali. selain sehat, dengan olahraga juga akan menggali bakat yang dimiliki oleh anak-anak, sehingga orang tua dapat memberikan dukungan dengan tepat.
Menonton Film
Kegiatan ini sepertinya yang paling menyenangkan bagi anak-anak. Menonton film bersama anggota keluarga tentu akan menyenangkan. Orang tua dapat memilih film yang sesuai dengan usia anak.
Meskipun sampai saat ini anak-anak masih belajar dengan metode daring dan tetap berada di rumah selama 24 jam, tetapi bukan berarti tidak memiliki waktu dan kegiatan khusus saat liburan sekolah. Mereka dapat memilih beberapa kegiatan selama liburan, dengan arahan dan pantauan orang tua tentunya.
Mengisi liburan dengan kegiatan yang menghibur dan memberikan efek relaksasi bagi anak, tentu akan memberikan dampak yang positif bagi mereka selama proses belajar daring, selain itu juga dapat menjadi mood booster bagi anak untuk mengikuti PJJ kembali. Anak akan lebih siap belajar, serta menghindari kebosanan. Kalau Bunda, memilih kegiatan liburan apa bersama ananda selama pandemi. Sharing yang di kolom komentar.
Salam hangat
Ulfah Wahyu
Memiliki rumah dengan pekarangan yang luas adalah impian saya, selain rasanya lebih nyabman, pekarangan yang luas bisa ditanami aneka pepohonan buah-buahan dan bunga yang cantik warna warni. Selain itu membuat rumah menjadi lebih teduh dan juga indah.
Namun, ternyata impian saya itu harus dipending dulu. Setelah menikah, atas izin Allah kami mampu membangun rumah sendiri di belakang rumah mertua, di atas tanah berukuran 10x10 meter persegi inilah kami membangun istana impian. Dengan lahan yang terbatas, kami bahkan tidak bisa menyisakan tanah untuk halaman. Suami hanya menyisakan sedikit lahan di samping rumah yang akhirnya saya manfaatkan untuk berkebun.
Meskipun lahannya sempit, tetapi saya bersyukur masih memiliki tempat untuk bertanam. Apalagi letak rumah kami tepat berada di pinggir jalan, sehingga tidak memungkinkan untuk menanam pohon yang besar. Karena rumah kami bersebelahan dengan tempat tinggal mertua, maka suami menutup semua tanah yang ada di samping dengan paving, agar tidak becek saat hujan. Alhasil kami benar-benar tidak memiliki tanah tersisa untuk menanam pohon atau bunga.
Tetapi saya tidak kehilangan akal. Dengan sisa tanah yang ada di samping rumah yang sudah di paving itu, saya mencoba untuk berkebun. kreasi pun dimulai. Saya memilih menanam lombok, tomat, bayam, bawang merah, menyemai pepaya dan juga jahe merah pemberian seorang teman. Ada lagi dua pot bunga anggrek pemberian seorang kenalan juga saya gantung di sana.
Bagi saya kegiatan berkebun ini cukup memberikan efek positif. Jadi apa saja sih manfaat berkebun ini
- Menjadikan rumah lebih asri.
- Memberikan pemandangan rumah lebih indah.
- Memberikan efek relaksasi bagi otak.
- Sarana untuk berpartisipasi dalam pelestarian lingkungan.
- Melatih kita menjadi pribadi yang rajin.
- Melatih anak menyukai sayuran dan buah-buahan
- Menghemat pengeluaran karena tanaman yang kita tanam dapat bermanfaat untuk memebantu mencukupi kebutuhan dapur.
Tips Memanfaatkan Lahan Sempit untuk Bercocok Tanam
Saya sangat senang dengan kegiatan bertanam ini, selain hasilnya bisa dinikmati, bisa menjadi hiburan dan mengurangi stres, hihihi. Karena lahan yang saya miliki ini tidak berbentuk tanah, tetapi teras yang sudah di paving, maka harus pandai-pandai menyiasatinya agar dapat mewujudkan impian untuk berkebun. Nah, apa saja sih tips yang bisa dilakukan agar bisa memanfaatkan lahan sempit untuk berkebun?
Menggunakan Pot
Karena lahan yang terbatas, maka untuk menyiasatinya saya menggunakan pot untuk bertanam. Meskipun memang terbatas jumlah tanamannya dan hasil panennya juga terbatas, tetapi dengan lahan yang sempit, penggunaan pot dapat lebih menghemat tempat.
Menggunakan Pot Gantung
Jika kamu ingin lebih banyak menanam, salah satu solusinya dapat juga menggunakan pot gantung untuk jenis tanaman tertentu, sehingga ada banyak kesempatan untuk membuat rumahmu lebih asri dan teduh.
Memilih Tanaman yang Mudah dirawat
Pilih tanaman yang mudah dirawat, contohnya lombok, bayam, tomat, serta aneka sayuran yang lain. Selain mudah merawatnya dan yang paling penting, hasilnya bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan dapur.
Memelihara Kebersihan Kebun
Dengan lahan yang sempit kamu harus rajin-rajin memelihara kebersihan lingkungan, dengan rutin mmebersihkan sampah yang mengganggu. Jangan sampai kebun terlihat kotor dan tidak terawat. Rutin menyiram tanaman sehari dua kali, atau memberikan pupuk sesuai kebutuhan, sehingga tumbuh dengan subur.
Baca juga : Memanfaatkan Pekarangan Rumah untuk Bertanam Hidroponik
Berkebun adalah kegiatan yang bisa juga dilakukan bersama anak. Mereka akan senang jika kita minta tolong untuk panen sayur hasil menanam sendiri. Seperti anak saya yang berusia 7,5 tahun. Ketika bayam hasil kebun kami sudah banyak, dia akan dengan suka cita memanennya, dan kami masak bersama-sama.
Namun, kita juga harus tahu ya teori untuk merawat tanaman. Seperti bagaimana kalau di serang hama, atau bagaimana jika tanaman kita kurang maksimal perkembangannya, kamu harus mencari tahu penyebabnya. Bisa dengan bertanya kepada ahlinya atau mencari tahu dari internet. Nah, teman-teman selamat berkebun ya dan dapatkan manfaat positif dari kegiatan ini.
Salam hangat
Ulfah Wahyu
Qadarullah satu bulan yang lalu Allah memberikan kami sekeluarga ujian sakit terpapar virus covid-19. Pasca lebaran kota tempat tinggal saya masuk dalam kategori zona merah, dengan lonjakan kasus tertinggi di Jawa tengah. Awalnya kami juga merasa cukup terkejut dengan fakta tersebut. Berita kematian hampir setiap hari terdengar dari toa masjid tempat kami tinggal, sampai akhirnya kami sekeluarga minus anak yang bungsu dan nomer dua, mengalami gejala terpapar covid.
Kami mengalami gejala dua minggu setelah lebaran. Awalnya suami yang merasakan gejala demam, pusing, batuk pilek, lemas, anosmia dan juga diare. Beliau sudah langsung melakukan isolasi mandiri di kamar lantai bawah. Setelah empat hari isolasi, ternyata saya dan anak pertama menyusul mengalami gejala yang sama. Si sulung batuk pilek dan anosmia, sementara saya demam, batuk pilek, anosmia, diare, muntah dan juga lemas.
Ternyata adik ketiga saya juga mengalami gejala covid, dia pun langsung melakukan isolasi mandiri juga di rumah. Beruntung suami dan kedua anaknya tidak terpapar. Ramailah grup wa keluarga kami memantau kondisi keluarga saya dan adik yang terpapar covid. Banyak sekali motivasi dan juga logistik yang di kirimkan ke rumah oleh anggota keluarga yang tidak terpapar dan tinggal satu kota dengan kami.
Beruntung adik bungsu saya adalah seorang nakes di sebuah rumah sakit pusat di kota provinsi. Dia memberikan pengarahan apa yang harus kami lakukan saat isolasi mandiri dan juga mengirimkan vitamin serta oxsimeter. Kami pun menjalani isolasi mandiri dengan pantauan dari adik yang nakes tersebut. Kami bertiga menempati ruang kamar yang berbeda-beda. Suami tetap di lantai bawah, sementara saya dan si sulung di lantai dua dengan kamar berbeda.
Dari kami bertiga, saya yang mengalami gejala paling parah. Selama tiga hari muntah, diare dan lemas, sampai tidak kuat untuk melakukan salat sambil berdiri, sehingga salat saya lakukan dengan duduk di kursi. Adik saya yang nakes terus memantau kondisi saya, dengan mengarahkan konsumsi dosis obat yang harus saya minum dan kurangi dengan kondisi tersebut.
Saya pun terus berusaha untuk sehat dengan menaikkan imun. Saya melakukan berbagai hal yang disarankan oleh adik. Lalu apa saja yang saya lakukan saat isolasi mandiri di rumah?
Berjemur
Kami berjemur setiap pagi selama masa isolasi mandiri selama 20-30 menit. Beruntung kami memiliki loteng yang terletak di sebelah kamar anak saya. Setiap pagi kami bergantian berjemur, atau kalaupun bareng, kami tetap jaga jarak.
Konsumsi Vitamin dan Makanan Sehat Serta Bergizi
Adik saya mengirimkan banyak vitamin yang harus kami konsumsi setiap hari selama jangka waktu tertentu. Dia memberikan petunjuk via grup wa keluarga, berapa dosis vitamin yang harus kami konsumsi setiap harinya. Selain itu saya juga mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi.
Tetap Jaga Protokol Kesehatan
Meskipun isolasi mandiri di rumah, tetap taati protokol kesehatan dengan anggota keluarga yang lain, terutama yang tidak terpapar, seperti memakai masker, jaga jarak dengan anggota keluarga, rajin cuci tangan, memisahkan alat makan dan juga pakaian kotor.
Berpikir Positif
Pikiran yang positif dan selalu optimis akan membantu menaikkan imun kita, sehingga akan mempercepat proses penyembuhan. Saya menghindari melihat berita-berita tentang perkembangan covid-19 di sekitar lingkungan rumah dan di media sosial, serta fokus pada penyembuhan diri dan keluarga. Selain itu rasa optimis juga selalu kami tanamkan dalam hati, agar semangat untuk sehat terus menyala.
Sabar
Sabar adalah salah satu kunci agar proses isolasi mandiri ini bisa berjalan dengan lancar dan kita bisa sembuh dari covid. Sabar menjalani setiap prosesnya, sabar dalam mengkonsumsi berbagai vitamin, sabar menjalani semua anjuran selama isolasi dan sabar dalam menerima ujian sakit ini.
Mendekatkan Diri Kepada Allah
Upaya terakhir dan paling penting adalah terus berupaya untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan memperbanyak ibadah. Ujian sakit merupakan ujian yang paling berat menurut saya, sehingga ketika Allah berkehendak mengangkat penyakit yang ada dalam diri kami, maka kami merasa sangat bersyukur. Dengan terus mendekatkan diri kepada Allah, maka hati akan terasa tenang dan pasrah.
Tetap optimis saat menjalani isolasi mandiri di rumah dan jangan terpengaruh dengan berita-berita negatif di luar. Alhamdulillah setelah melewati masa isolasi selama 14 hari, kami bertiga melakukan tes rapid antigen, dan dinyatakan negatif. Rasa syukur terus memenuhi rongga dada kami. Pengalaman sakit itu memberikan kami banyak pelajaran, di tengah-tengah kondisi semakin banyaknya korban yang meninggal karena covid-19 di lingkungan sekitar kami.
Allah tidak akan memberikan ujian di luar kemampuan hamba-Nya, itulah yang selalu kami yakini, sehingga rasa optimis dan prasangka baik selalu kami tanamkan dalam pikiran, dan itu memberikan efek dalam proses pemulihan kami. Selama menjalani proses isolasi mandiri kemarin, kami banyak bersyukur, salah satunya adalah anak bungsu saya yang berusia 7,5 tahun sehat dan tidak terpapar, sehingga saya bisa menjalani isolasi mendiri dengan lebih tenang, dan satu lagi, saya bersyukur karena memiliki adik seorang nakes sehingga bisa mendampingi kami menjalani isolasi mandiri di rumah.
Semoga pandemi ini segera berakhir, dan buat teman-teman yang saat ini masih diuji dengan sakit, semoga Allah mengangkat penyakitnya, memberikan kesembuhan yang sempurna, senantiasa diberikan kesabaran dalam menjalaninya dan tetap optimis saat menjalani isolasi mandiri di rumah.
Salam hangat
Ulfah Wahyu
Setiap orang pasti memiliki masa lalu, entah itu masa lalu yang menyenangkan atau menyedihkan. Nah, yang menjadi masalah adalah saat memiliki masa lalu yang menyedihkan dan terus menjadi halangan bagi seseorang untuk melangkah, maka hal tersebut akan menimbulkan rasa tidak nyaman dalam kehidupannya.
Move on dari masa lalu atau peristiwa yang buruk tentu tidaklah mudah, apalagi jika kamu masih berhubungan dengan kepingan sisa-sisa masa lalu tersebut. Membutuhkan tekad dan dukungan dari orang-orang terdekat agar kamu dapat melewatinya.
Ada beberapa orang yang berusaha dengan keras agar bisa move on dari masa lalu yang menyakitkan bahkan sampai menimbulkan trauma dalam hidupnya. Entah itu yang berhubungan dengan keluarga, kekasih atau juga sahabat. Banyak dari mereka yang akhirnya bisa melewati masa-masa berat dalam hidupnya sehingga berhasil melewatinya, meskipun membutuhkan perjuangan yang luar biasa. Berikut 6 cara yang bisa kamu coba agar bisa move on dari masa lalu
6 Cara Agar Bisa Move On dari Masa Lalu
Ikhlas
Berusaha untuk mengikhlaskan semua kejadian dimasa lalu yang membuat kamu terbelenggu. Proses ikhlas ini memang tidak semudah membalikkan telapak tangan, semua membutuhkan proses yang panjang dan bertahap. Proses ikhlas ini membutuhkan pendampingan dan motivasi dari orang terdekat yang dengan tulus menyayangi kamu, seperti keluarga, sahabat atau bisa jadi seorang guru mengaji dan lain-lain, sehingga keikhlasan akan benar-benar hadir dalam hati dan mampu memberikan ketenangan.
Melibatkan Allah
Setiap manusia pasti akan mendapatkan ujian dalam kehidupannya. Semua ujian datangnya dari Allah, maka jalan terbaik untuk dapat melewati ujian tersebut adalah melibatkan Allah dalam menyelesaikannya. Berdoalah dengan bersungguh-sungguh, meminta agar diberikan kemudahan dan pertolongan untuk melewati masa-masa sulit itu.
Bersyukur
Dalam setiap masalah dan ujian yang Allah berikan pasti mengandung hikmah di dalamnya. Bersyukur adalah salah satu terapi untuk bisa move on dari masa lalu yang tidak menyenangkan. Setelah kamu merasa terpuruk bahkan hancur dan berhasil melewati semua proses untuk bangkit kembali, maka dengan bersyukur atas semua karunia-Nya yang telah Allah limpahkan kepadamu, maka kamu akan menemukan banyak hikmah dari semua peristiwa yang membelenggu di masa lalu .
Berkumpul dengan Teman yang Positif
Saat kamu merasa terbelenggu dengan masa lalu yang buruk, maka salah satu cara agar bisa lepas dari belenggu itu adalah dengan berkumpul bersama teman yang positif. Teman yang memiliki pandangan positif tentang kehidupan, optimis dalam menjalani masa depan, mampu menjadi penyemangat dan siap menjadi pendengar yang baik.
Menyibukkan Diri dengan Kegiatan Positif
Menyibukkan diri dengan melakukan kegiatan yang positif, bisa menjadi salah satu terapi. Banyak sekali kegiatan positif yang bisa kamu ikuti sesuai dengan minat dan bakat yang kamu miliki, sehingga pikiranmu akan lebih tenang dan terarah. Kesibukan yang positif juga dapat menggali bakat yang kamu miliki, dengan demikian selain bisa move on kamu juga akan lebih produktif.
Memaafkan
Memaafkan dan menerima semua penggalan kisah masa lalu. Jika masa lalumu berhubungan dengan orang, maka berusahalah memaafkan meski membutuhkan proses dan waktu yang lama, dan jika berhubungan dengan peristiwa atau kejadian, maka berusahalah untuk memaafkan semua hal-hal yang berhubungan dengan peristiwa tersebut.
Baca juga : Sahabat Sejati
Move on dari masa lalu memang tidak mudah. Membutuhkan perjuangan yang luar biasa dan waktu yang lama. Kamu juga bisa bergabung dengan sebuah komunitas yang memiliki tujuan sama untuk memotivasi diri agar bisa bangkit kembali. Dukungan keluarga dan lingkungan sangat diperlukan, sehingga kamu tidak merasa sendiri berjuang.
Membuka diri dan memaafkan diri sendiri juga bisa menjadi salah satu cara untuk bangkit dari keterpurukan. Jadikan masa lalu sebagai pelajaran untuk lebih berhati-hati dalam melangkah dan juga bekal untuk menapaki masa depan sehingga kamu tidak akan mengulangi kesalahan yang sama. Teruslah berusaha dan berdoa.
Salam hangat
Ulfah Wahyu