Saya adalah seorang ibu rumah tangga yang tidak bekerja di luar rumah, otomatis waktu saya lebih banyak dihabiskan di rumah selama hampir 24 jam. Sebelum pandemi, waktu keluar rumah saya adalah saat menjemput anak pulang sekolah, belanja dan menghadiri pertemuan komite sekolah anak, atau acara kopdar (kopi darat) grup pengajian yang dilaksanakan sebulan sekali. Selebihnya saya lebih sering berada di rumah.
Saat berada di rumah, saya pun mengalami hal yang sama dengan para ibu rumah tangga yang lain, apalagi kalau bukan mengurus dan menyelesaikan pekerjaan rumah tangga yang tidak ada habisnya setiap hari, hehehe. Pekerjaan rumah tangga seperti menyapu, mengepel, mencuci pakaian, mencuci piring, membersihkan halaman rumah, membersihkan kamar mandi dan masih banyak printilan pekerjaan rumah tangga lainnya yang setiap harinya bertambah sesuai kebutuhan.
Dulu sehabis melahirkan anak pertama saya mempunyai seorang asisten rumah tangga yang kerjanya pocokan, membantu menyelesaikan pekerjaan rumah tangga hingga satu bulan. Setelah satu bulan saya mulai mengerjakan pekerjaan rumah tangga sendiri. Awalnya memang berat, tetapi lama kelamaan saya mulai terbiasa. Apalagi harus membagi waktu antara momong anak dan menyelesaikan pekerjaan rumah tangga, tentu saya harus ekstra ketat dalam membagi waktu, agar tidak keteteran.
Dengan berjalannya waktu, sampai akhirnya saya mempunyai tiga orang anak, saya pun masih menggunakan sistem yang sama, yaitu mempekerjakan asisten rumah tangga di awal saya melahirkan anak, dengan jangka waktu satu bulan. Sekarang anak-anak sudah mulai tumbuh remaja. Anak pertama dan kedua sudah bisa membantu saya menyelesaikan pekerjaan rumah tangga.
Anak-anak mulai saya latih untuk membantu menyelesaikan pekerjaan rumah tangga sejak usia 3-4 tahun. Jangan dibayangkan mereka pegang sapu atau cuci piring ya Moms. Bagi saya melatih anak membantu menyelesaikan pekerjaan rumah tangga itu bisa kita mulai dari hal yang sederhana dan ringan sesuai dengan usia mereka. Untuk anak usia pra sekolah bisa dengan melatih merapikan mainannya sendiri, melatih mengambil alat makan sendiri, menata sandal dan hal ringan lainnya. Dengan bertambahnya usia, kita dapat melatih dengan menambahkan beberapa pekerjaan yang sesuai dengan pertambahan usia mereka.
Anak pertama dan kedua saya laki-laki sudah bisa membantu menyapu halaman saat mereka kelas 6 sekolah dasar. Saya mendapatkan sebuah efek positif dari melatih anak membantu menyelesaikan pekerjaan rumah tangga ini. Apa saja manfaatnya?
Manfaat Melatih Anak Membantu Menyelesaikan Pekerjaan Rumah Tangga
A. Anak Lebih Mandiri
Anak akan lebih mandiri dalam keseharian karena mereka terbiasa melakukan pekerjaan rumah tangga, sehingga ketika orang tua tidak berada di rumah atau sedang pergi, mereka akan secara otomatis menyelesaikan pekerjaan rumah tangga yang menjadi tanggung jawabnya.
B. Terjalinnya Hubungan yang Harmonis Antara Orang tua dan Anak
Melatih anak membantu menyelesaikan pekerjaan rumah tangga akan menumbuhkan jalinan kasih sayang yang semakin erat antara orang tua dan anak. Hal itu dikarenakan, anak akan mengalami dan merasakan sendiri bagaimana beratnya orang tua yang mengurus rumah tangga sendiri tanpa bantuan siapapun. Dengan anak terlibat langsung, mereka akan semakin berempati kepada orang tua dan akan terjalin hubungan yang harmonis antara orang tua dan anak.
C. Menjadikan Anak Pribadi yang Peka Terhadap Lingkungan Sekitar
Melatih anak membantu menyelesaikan pekerjaan rumah tangga secara otomatis akan menumbuhkan sikap peduli terhadap lingkungan sekitar. Mereka terbiasa membantu orang tua di rumah, sehingga saat berada dalam lingkungan luar rumah, misal di kos, pondok, anak-anak ini akan memiliki rasa empati terhadap teman-temannya dan juga lingkungan sekitar. Secara tidak langsung kebiasaan membantu orang tua di rumah memberikan efek positif dalam perilaku mereka.
Tips Melatih Anak Membantu Menyelesaikan Pekerjaan Rumah Tangga
Melatih anak membantu menyelesaikan pekerjaan rumah tangga tidak secara langsung dapat dengan mudah kita lakukan. Membutuhkan pendampingan, motivasi dan yang lebih penting lagi adalah contoh nyata atau teladan langsung dari orang tua. Semua membutuhkan kesabaran dan latihan terus menerus. Lalu apa saja tips yang bisa kita terapkan untuk melatih anak membantu menyelesaikan pekerjaan rumah tangga?
Kenalkan Jenis-Jenis Pekerjaan Rumah Tangga
Ada banyak sekali jenis-jens pekerjaan rumah tangga, kalau kita sebutkan satu-satu kayaknya tidak akan ada habisnya ya, hihihi. Kenalkan kepada anak dengan suasana yang nyaman dan menyenangkan. Biarkan anak memilih akan membantu pekerjaan yang mana, sesuai dengan kemampuan mereka, dengan begitu anak akan dapat mengukur kemampuannya sendiri.
Memberikan Contoh Cara Menyelesaikan Pekerjaan Rumah Tangga
Saat anak sudah memilih jenis pekerjaan rumah tangga, maka tugas orang tua selanjutnya adalah memberikan contoh bagaimana cara menyelesaikan pekerjaan tersebut. Hindari sikap menuntut berlebihan dan sempurna atas hasil kerja anak. Biarkan mereka melakukannya sesuai kemampuan, dan selanjutnya orang tua dapat memberikan masukan secara bertahap agar hasil pekerjaan anak bisa maksimal.
Sampaikan dengan Bahasa yang Penuh Kasih Sayang
Meminta anak untuk membantu menyelesaikan pekerjaan rumah tangga membutuhkan pendekatan yang halus dan penuh kasih sayang. Orang tua dapat menyampaikan rasa senang dan terima kasihnya jika anak mau membantu meringankan pekerjaan rumah tangga. Selain itu kita juga dapat menunjukkan sikap bahwa orang tua akan merasa sangat terbantu jika anak mau membantu menyelesaikan pekerjaan rumah tangga.
Hindari Ancaman
Nah, ini yang paling penting. Hindari mengancam anak ketika meminta mereka untuk membantu menyelesaikan pekerjaan rumah tangga. Ancaman-ancaman kita justru akan membuat anak merasa tertekan dan tidak suka terhadap orang tua, dan jenis pekerjaan yang akan mereka kerjakan. Sehingga akan menimbulkan efek trauma dan bahkan lebih parahnya lagi anak bisa membenci sebuah pekerjaan rumah tangga tertentu, karena dia merasa terpaksa melakukannya.
Mengajak Anak Bersyukur dengan Membantu Menyelesaikan Pekerjaan Rumah Tangga
Hindari mengancam anak saat meminta tolong untuk menyelesaikan pekerjaan rumah tangga, dan sebagai gantinya, agar anak tersentuh jiwanya dan terpanggil untuk membantu orang tua dengan sukarela dan ikhlas adalah dengan mengajak anak mensyukuri atas semua nikmat yang sudah didapatkan selama ini, seperti kesehatan, rumah yang nyaman, orang tua yang sehat dan menyayangi mereka, serta rezeki yang sudah Allah SWT limpahkan kepada keluarga kita. Dengan demikian anak akan merasa, bahwa membantu menyelesaikan pekerjaan rumah tangga bukanlah sebuah beban, tetapi sebagai bentuk rasa syukur atas semua karunia yang sudah Allah berikan kepada mereka.
Melatih anak membantu menyelesaikan pekerjaan rumah tangga memang tidak semudah membalikan tangan, tetapi semua bisa dilakukan dengan pendekatan yang halus dan penuh kasih sayang. Bagaimana anak bersikap adalah bagaimana orang tua memperlakukan mereka, jadi saat kita ingin meminta tolong kepada anak, maka hal pertama yang harus dilakukan oleh orang tua adalah meminta tolong dengan cara yang baik dan sopan.
Saat anak beranjak remaja dan mempunyai dunianya sendiri, membantu orang tua akan tetap menjadi prioritas utama mereka. Anak akan dapat mengatur waktu kapan mereka bermain dan kapan waktunya mereka menyelesaikan pekerjaan rumah tangga yang menjadi tanggung jawabnya. Jangan lupa berikan apresiasi positif dalam bentuk kata-kata dan juga tindakan atas bantuan yang sudah mereka berikan, dan sampaikan juga kepada anak, bahwa orang tua merasa sangat senang dan ringan bebannya karena bantuan mereka.
Salam hangat
Ulfah Wahyu