Saya belajar mengelola keuangan secara otodidak. Setiap mendapat jatah bulanan dari suami, maka saya akan langsung menempatkannya pada pos-pos yang sudah saya siapkan. Meskipun tidak secara langsung saya masukkan ke dalam dompet yang berbeda-beda. Tetapi, penggunaan uang itu harus sesuai dengan pos yang sudah saya tetapkan. Hal itu untuk menghindari kebingungan dan tekor di akhir bulan hehehe.
Sebelum kita memasukkan uang ke dalam posnya masing-masing, ada baiknya kita melihat terlebih dahulu, tentang bermacam jenis kebutuhan manusia yang paling mendasar, yaitu :
A. Kebutuhan Primer.
Kebutuhan primer adalah, kebutuhan yang wajib untuk dipenuhi, agar manusia dapat bertahan hidup. Kebutuhan ini adalah yang paling mendasar dari semua kebutuhan manusia.
Yang termasuk dalam kebutuhan ini adalah, pakaian, rumah dan makanan.
B. Kebutuhan Sekunder.
Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang akan dipenuhi, jika kebutuhan primer sudah terpenuhi. Biasanya akan disesuaikan dengan jenis kebutuhan dan anggaran yang dimiliki.
Contoh kebutuhan sekunder : perabotan rumah, peralatan belajar, alat elektronik, smartphone, kendaraan.
C. Kebutuhan Tersier.
Kebutuhan tersier adalah, kebutuhan yang akan dipenuhi, jika kebutuhan primer dan sekunder sudah terpenuhi. Kebutuhan ini hanya bisa dipenuhi dengan mengkonsumsi barang yang mewah.
Contoh : perhiasan yang mahal, kendaraan mewah, peralatan yang mendukung hobi seseorang, misalnya alat musik, alat olah raga.
Tips Mengelola Keuangan :
1. Segera Memisahkan Uang Sesuai Kebutuhan.
Begitu mendapat jatah bulanan dari suami, saya segera memisahkan uang tersebut sesuai dengan kebutuhan. Prioritas pertama, adalah untuk biaya sekolah ketiga anak saya. Selanjutnya, biaya operasional rumah tangga, seperti membayar listrik, PAM, beli gas, belanja dan juga termasuk beli jajan anak-anak. Selain itu, saya juga menyisihkan beberapa rupiah untuk dimasukkan ke dalam tabungan anak-anak di sekolah. Sekalian melatih mereka untuk menabung.
2. Menyiapkan Pos Pengeluaran Yang Tidak Terduga.
Pos pengeluaran tidak terduga, seperti biaya yang dikeluarkan untuk menengok orang sakit, kondangan dan biaya kesehatan bagi keluarga. Karena sifatnya yang tidak terduga, dalam satu bulan bisa jadi pengeluaran ini tidak ada, atau hanya sedikit. Sehingga jika ada kelebihan, bisa kita jadikan bonus untuk dimanfaatkan buat yang lain. Biasanya sih bisa untuk acara makan di luar atau jalan-jalan bersama keluarga. Tentu saja, disesuaikan budget yang ada.
3. Membuat catatan Pengeluaran Dan Pemasukan.
Anda bisa membuat catatan dalam notes atau komputer, jika memang ingin lebih rapi. Mengetahui pemasukan dan pengeluaran ini, untuk menghindari kebingungan dalam mengelola keuangan. Anda akan mempunyai kontrol dalam keluar masuknya uang. Karena kadang-kadang saya sendiri juga lupa. Apakah bulan ini sudah membayar tagihan listrik, PAM atau belum. Dengan adanya catatan, maka akan mempermudah kita dalam mengecek alur keuangan.
4. Membeli Barang Sesuai Kebutuhan.
Nah ini kayaknya menjadi penyakit setiap wanita. Mudah tergiur untuk membeli barang yang sebenarnya kurang bermanfaat. Hanya karena tergiur discount atau promosi, maka kita biasanya akan kalap, dan berbelanja barang yang sebenarnya tidak kita perlukan. Mulailah untuk mengerem diri, membeli barang yang sesuai dengan kebutuhan. Selain dapat menghemat uang belanja, juga akan lebih memudahkan kita dalam mengontrol keuangan. Sehingga kamu akan terhindar dari keborosan.
5. Mempunyai Asuransi Yang Tepat.
Di zaman sekarang. Biaya rumah sakit bukanlah hal yang bisa disepelekan. Ada baiknya kita menyiapkan dana untuk masalah kesehatan ini. Saya dan suami memilih untuk bergabung dengan salah satu perusahaan asuransi syariah yang akan mengcover masalah kesehatan kami. Tentu saja, ada banyak sekali perusahaan asuransi di luar sana yang bagus. Namun, kita harus tetap jeli dalam memilihnya. Sesuaikan dengan budget yang kita miliki dan fasilitas yang ditawarkan, memberikan keuntungan kepada nasabah.
Demi menjadi seorang ibu rumah tangga idaman, maka anda harus dapat mengelola keuangan dengan baik. Jangan sampai di akhir bulan, kondisi keuangan kita menjadi minus. Waduh...nggak mau juga kan. Memang mengelola keuangan keluarga ini gampang-gampang susah. Kuncinya adalah disiplin dan konsisten.
Saya sendiri selalu berusaha untuk disiplin dalam menggunakan keuangan sesuai pos. Disiplin bukan berarti pelit ya. Hal itu, lebih bermaksud menghindari keborosan dan juga menghambur-hamburkan uang untuk hal yang tidak semestinya. Meskipun demikian, tetap ya, jangan lupa sisakan juga untuk dana liburan. Kalau yang satu ini wajib bagi semua keluarga. Biar tetap bahagia hehe. Selamat mencoba ya Bunda.
Kudus, akhir November 2019.