Tips Mencegah Bullying Pada Anak

November 07, 2019




Bullying menjadi sebuah momok yang menakutkan bagi anak. Apakah sebenarnya arti bullying itu? Adalah sebuah perilaku agresif yang dilakukan secara berulang-ulang oleh orang atau sekelompok orang yang memiliki kekuasaan, terhadap orang lain yang lebih lemah. Dan bertujuan menyakiti orang tersebut. Bullying dapat terjadi dimana saja dan kapan saja, diantaranya, di sekolah, di rumah, di lingkungan tempat bermain anak dan lain-lain. Anak yang menjadi korban bullying, biasanya akan cenderung menarik diri dari pergaulan.

Bullying ini dapat mengancam harga diri anak, bahkan sampai menurunkan kepercayaan dirinya. Mereka yang tidak kuat menghadapi bullying, bahkan akan mengalami stress dan depresi, hingga bunuh diri. Ngeri ya Bunda, dampak yang dihasilkan dari bullying. Oleh karena itu, peran orang tua sangat diperlukan dalam mengantisipasi tindakan bullying ini.

Orang tua harus memberikan pendidikan yang baik kepada anak, mencurahkan cinta dan kasih sayang yang tulus kepada anak, sehingga mereka tidak kekurangan perhatian dan kasih sayang orang tua. Dari pengalaman yang saya dapatkan tentang bullying. Anak-anak yang di bully ini biasanya menunjukkan sikap yang kurang menyenangkan. Jadi tidak selamanya, bullying terjadi pada anak yang pendiam.

Kondisi keluarga yang mengalami kekacauan, kurangnya perhatian dan kasih sayang orang tua, menjadi salah satu penyebab anak mengalami perilaku yang kurang baik, sehingga hal itu berpengaruh terhadap perilaku mereka dalam bersosialisasi dengan lingkungannya. Dalam hal ini, bullying tidak hanya membahas tentang anak yang menjadi korban, tetapi juga tentang anak yang berpotensi untuk membully teman-temannya. 

Sebenarnya banyak faktor yang membuat anak menjadi pelaku bullying atau korban bullying. Salah satunya adalah, lingkungan terdekat mereka, bisa berasal dari keluarga., televisi atau bacaan yang kurang mendidik. Tanpa ada kontrol dan pendampingan orang tua, maka anak akan cenderung meniru apa yang mereka lihat. Bisa juga, karena lingkungan keluarga yang tidak memberikan kenyamanan, sehingga anak merasa kecewa dan melampiaskannya dengan menjadi seorang pembully atau menjadi korban bullying.

Dampak Buruk Korban Bullying.

Pada saat anak mengalami bullying, maka akan menimbulkan dampak negatif dalam kehidupannya. Hal itu bahkan bisa berpengaruh terhadap tumbuh kembang mereka. Anak-anak akan mengalami depresi dan gangguan kecemasan. Mereka akan merasa kesepian dan sendirian. Mengalami gangguan pada pola tidur dan pola makan. Mereka akan cenderung menarik diri dari pergaulan dan menjadi tertutup. Jika hal itu terus berlangsung, maka akan berdampak terhadap tumbuh kembang anak. Sehingga ketika dewasa, anak korban bullying cenderung akan mengalami masalah dalam hidupnya. Mereka terlibat dalam tindak kekerasan, penipuan dan juga mengalami kesulitan dalam bersosialisasi.

Dampak Buruk Pada Pelaku Bullying.

Selain memberikan dampak negatif terhadap korban bullying. Para pelaku bullying juga akan mengalami dampak buruk atau negatif dari perilakunya itu. Anak yang senang membully temannya, akan mengalami masalah dalam bersosialisasi, mengalami masalah dalam mengendalikan emosi dan cenderung bertindak brutal. Jika hal itu berlangsung sampai mereka dewasa, maka anak pelaku bullying akan tumbuh menjadi pribadi yang egois, suka melakukan kekerasan dan bertindak anarkis.

Tips Mencegah Bullying Pada Anak.

Mencegah terjadinya bullying, harus kita lakukan sejak masih anak-anak. Hal ini membutuhkan dukungan dari banyak pihak. Terutama orang tua, guru dan juga masyarakat lingkungan sekitar. Berikut ada beberapa tips yang bisa kita terapkan, untuk mencegahnya :

1. Pendidikan Agama Yang Kuat.
Ini adalah kunci utama dalam pendidikan anak. Agama adalah pondasi yang akan memberikan dukungan dan rambu-rambu kepada anak dalam berperilaku. Kenalkan kepada mereka, apa saja hal yang dilarang dan diperbolehkan dalam agama. Apa akibat yang akan ditimbulkan, jika mereka melakukan perbuatan yang melanggar agama. Pendidikan agama harus diberikan sejak anak masih kecil, sehingga mereka akan terus mengingatnya, hingga dewasa nanti. Berikan teladan dalam menjalankan perintah Allah, sehingga anak akan mendapatkan contoh yang nyata, dari setiap perbuatan yang mereka lakukan.

2. Ciptakan Lingkungan Rumah Yang Nyaman.
Rumah yang nyaman dan memberikan rasa aman, akan menimbulkan perasaan tenang bagi anak. Di dalam rumah yang nyaman, anak-anak akan mendapatkan cinta dan kasih sayang yang berlimpah dari orang tuanya. Menjadikan keluarga sebagai orang terdekat yang senantiasa memberikan dukungan positif bagi setiap perkembangan anak. Orang tua adalah tempat dimana mereka mencurahkan segala keluh kesah dan tempat meminta pertimbangan, dalam setiap masalah yang dihadapinya.

3. Libatkan Anak Dalam Kegiatan Yang Bermanfaat.
Memberikan motivasi kepada anak, agar aktif mengikuti kegiatan di luar sekolah. Hal itu akan membantu anak mengisi waktu luang dengan melakukan kegiatan yang bermanfaat. Kegiatan itu akan melatih anak bekerjasama dengan teman sebaya, saling menghargai dan saling membantu dalam menyelesaikan masalah. Selain itu, dengan aktif mengikuti kegiatan, anak akan cenderung memiliki kepekaan sosial yang tinggi dan tidak egois. Aktif mengikuti kegiatan juga akan menjadikan anak belajar mengelola emosi dengan baik, dan mengurangi interaksi mereka dengan gadget.

4. Berikan Motivasi kepada Anak.
Memberikan motivasi kepada anak, akan membuat mereka tumbuh menjadi anak yang percaya diri. Sehingga mereka mampu berperilaku baik dalam bergaul. Anak yang percaya diri, mempunyai kelebihan seperti, mampu menjadi penengah, tempat bertanya teman-temannya dan juga mampu menyelesaikan setiap masalah yang menghadangnya. Anak dengan rasa percaya diri tinggi, juga mampu mengendalikan diri dari emosi yang berlebihan, sehingga mereka akan menjadi teman bergaul yang menyenangkan.

5. Biasakan Anak Untuk Berbagi Cerita.
Menjadi orang tua yang peduli terhadap masalah yang dihadapi anak, akan menjadikan mereka menjadi pribadi yang terbuka dan merasa dihargai dan diperhatikan. Biasakan untuk berbagi cerita dengan buah hati kita. minta mereka untuk bercerita tentang kegiatan apa yang sudah dilakukannya hari ini. Saya juga membiasakan hal ini kepada anak-anak. Jika kita membiasakan diri membuka ruang dialog dengan anak, maka mereka juga tidak akan segan untuk menceritakan masalah yang sedang dihadapi. 

Mendidik anak agar tidak menjadi korban dan pelaku bullying harus kita lakukan mulai dari kecil. Alhamdulillah, anak-anak saya termasuk tipe yang lebih suka menghindari masalah dengan temannya. Meskipun begitu, hal itu tidak lantas menjadikan mereka anak yang kurang pergaulan. Justru anak-anak dapat menjaga dirinya dari perilaku yang tidak baik. Mereka juga mampu bersosialisasi dengan temannya. Bahkan tidak jarang, anak-anak menjadi rujukan teman-temannya untuk bertanya sesuatu yang mereka kuasai.

Berikan pendekatan yang halus dan penuh kasih sayang, jika kita menemukan anak korban bullying atau pelaku bullying. Mereka masih dapat diselamatkan dengan pendekatan yang baik. Sikap peduli terhadap lingkungan juga akan membantu kita, mencegah tindakan bullying. Ayo kita selamatkan generasi muda, dengan cara menghargai dan menjadi pendengar yang baik bagi mereka. Berikan ruang kegiatan yang positif, sehingga akan mengoptimalkan keterampilan dan kelebihan yang mereka miliki.

Kudus, awal November 2019.




You Might Also Like

14 komentar

  1. Tips yang bagus tentang pencegahan bullying, Mbak
    Anak pertamaku waktu kelas 7 juga korban bully. Karena motivasi yang kami beri dan pihak sekolah akhirnya dia bisa menghadapi masalah ini. Dan Alhamdulillah karena yang kena bully bukan cuma 1 orang, si pembully diminta pindah sekolah (dikeluarkan secara halus oleh sekolah)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang harus diambil tindakan tegas ya buat kebaikan semua.

      Hapus
  2. Anakku perempuan males reuni SD. Kalau dari obrolannya sih ada temannya yg dia engga suka, pernah ngeledikan anakku. Ngeledek kan bully juga, bully dengan kata-kata. Duh, sampai nempel banget udh bertahun lewat...Nah itu, berbagi cerita penting banget.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dengan berbagi cerita, kita jadi tahu, apa, siapa yang disukai dan tidak disukai anak kita Mbak.

      Hapus
  3. Yuni kalau di rumah tu kadang suka maksa adik dan keponakan Yuni buat cerita semua masalah di sekolahnya. Yuni cuma khawatir mereka jadi korban bully atau parahnya jadi tukang bully nya. Gegara liat tayangan anak-anak yang dibully sampai dipukul-pukul sama temennya. Kan serem. Eh, ternyata emang bener ya itu salah satu tips untuk mencegah bullying. Hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak. Diajak ngobrol aja tuh adik dan keponakannya. Biar lebih akrab juga hubungannya.

      Hapus
  4. Bullying ini memang bahaya banget ya efeknya. Bisa terbawa sampai puluhan tahun kemudian, makanya aku setuju banget utk para ortu lebih memperhatikan anak-anaknya. Kalau menunjukkan tanda2 aneh jangan didiemin. Aku juga tiap hari sellau ajak anak2 ngobrol ngalor ngidul, sekedar cari tahu kejadian yang mereka alami sehari-hari. Dan bantu bikin bonding juga sama mereka.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak. Selin itu, kalau diajak ngobrol, anak akan merasa dihargai juga kam.

      Hapus
  5. Support orang terdekat dalam hal ini keluarga memang sangat membantu recovery korban dan pelaku bullying.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar sekali Mbak. Lingkungan terdekat adalah keluarga dan lingkungan sekitar.

      Hapus
  6. Wah keren nih tips mencegah bullying pada anak. Moga2 anak kita tidak masuk sebagai korban ataupun pelaku bulliying. Yg penting perhatian kita pd anak2.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin Mbak. Semoga Allah senantiasa menjaga anak-anak kita dari hal yang negatif.

      Hapus
  7. Setuju mba ama yang di tulis di atas. Jujur ya, aku termasuk orang tua yang suka khawatir anakku kenal bullying ini. Soalnya bullying ini udah ada di semua lapisan masyarakat. Jadi ngehindarinnya susah. Paling pondasi yang kuat yang harus kita ajarkan pada anak sebagai bekal dia nanti

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama Mbak. Saya juga sering tanya -tanya tentang hubungannya dengan teman sebayanya di sekolah gimana. Biar tenang kita.

      Hapus