Bagaimana Memuji Anak Dengan Benar

Oktober 23, 2019


Orang tua adalah teladan bagi anak. Setiap perbuatan kita akan menjadi panutan bagi mereka. Mendidik anak memang bukanlah hal yang mudah. Kita harus banyak belajar, dan proses belajar itu adalah berkelanjutan. Menjadi orang tua yang mampu memberikan teladan kebaikan, tentu adalah harapan dari kita semua. Namun, kita jangan lupa, ada lingkungan yang juga akan memberikan andil dalam proses belajar anak.

Setiap anak dilahirkan dengan karakter dan sifat yang berbeda-beda, meskipun itu berasal dari rahim yang sama. Orang tua tidak dapat memaksakan kehendak kepada anak, dan mengingnkan mereka memiliki sifat dan karakter yang sama denagn saudaranya. Mendidik anak, adalah salah satu amal salih yang akan terus mengalirkan pahala, jika kita ikhlas dan benar melakukannya. Perbuatan baik dan buruk kita kepada anak, akan memberikan dampak bagi perkembangan anak kita.

Jika kita mampu  menjadi orang tua yang baik dalam bersikap, bertingkah laku, beribadah, dan berakhlaq seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW, maka hasil dari pendidikan kita terhadap anak pun akan positif. Akan tetapi, saat kita memberikan contoh yang tidak baik dan itu berkelanjutan, maka hasilnya pun akan negatif. Jangan menyalahkan anak, jika suatu saat nanti, mereka akan menuntut kepada kita, atau bahkan menyalahkan kita, karena salah dalam mendidik mereka.

Tanggung jawab orang tua, tidak hanya sekedar memberikan nafkah, tempat tinggal dan makanan. Tetapi, juga memberikan pendidikan, baik agama maupun umum adalah juga kewajiban orang tua. Bagaimana kita bersikap kepada anak, saat mereka melakukan kesalahan atau melakukan hal yang positif, menjadi hal yang sangat menentukan bagi perkembangan anak selanjutnya.

Saat anak kita mendapatkan prestasi, atau melakukan kebaikan, maka kita sebagai orang tua harus memberikan apresiasi yang positif kepada mereka. Namun, tidak jarang juga kita akan melontarkan celaan yang begitu menyakitkan bagi anak, saat mereka berbuat salah, atau gagal dalam melakukan sesuatu.

Celaan dan pujian terhadap anak, akan memberikan dampak yang cukup besar bagi perkembangan emosi dan psikologis mereka. Oleh karena itu, orang tua harus dapat bersikap bijaksana dalam menempatkan kedua kata tersebut. Pujian akan memberikan dampak yang positif bagi tumbuh kembang anak. Pujian dapat diberikan dalam bentuk pelukan, kata-kata, atau tepuk tangan.

Pujian kepada anak juga akan membantu dalam pembentukan perilaku yang positif, mampu memotivasi anak untuk senantiasa melakukan hal yang baik. Namun, orang tua juga harus mampu menempatkan dimana dan kapan pujian itu harus diberikan. 

Bagaimana Memuji Anak Dengan Benar?

Berikut adalah cara memuji anak dengan benar, agar terbangun motivasi sejak usia dini :

1. Memuji Anak Dengan Hati Yang Tulus.
Terkadang, orang tua memberikan pujian kepda anak, hanya bermaksud untuk menyenangkan hatinya saja. Hal ini adalah tindakan yang keliru. Kita jangan terlalu sering memuji anak karena perilaku yang sudah biasa dan wajar  dilakukannya. Pujilah mereka untuk perilaku yang luar biasa dilakukan anak, misalnya dia dapat memakai baju sendiri dengan rapi, sampai bisa menyisir rambutnya sendiri. 

2. Berikan Pujian Fokus Kepada Mengapresiasi Perilaku Anak.
Memberikan pujian terhadap perilaku anak, bukan pada anaknya. Misal, "Hari ini kamu bisa makan sendiri tanpa disuapi." Maka anak akan merasa senang dan mereka akan mengulangi perbuatan yang sama.

3. Memakai Pujian Untuk Perilaku Anak Yang Lebih Baik.
Perilaku anak akan dapat berubah lebih positif, dengan adanya pujian dari orang tua. Hindari memberikan pujian untuk memebandingkan dengan anak lain, karena akan cenderung mengajarkan anak untuk bersaing dengan tidak sehat. Contoh pujian yang tidak membandingkan, "Hari ini kamu pintar, sudah mau makan sendiri. Ibu merasa senang."

4. Hindari Memberi Pujian Karena Ada Maksud Tertentu.
Terkadang orang tua memberikan pujian kepada anak karena memiliki maksud tertentu. Misal, anak tidak suka memakai sepatu baru yang kita belikan, lalu Ibu memuji dengan mengatakan, "Kamu terlihat gagah dengan sepatu itu." Pujian seperti itu, terdengar tidak tulus, karena kita mempunyai maksud agar anak mau memakai sepatu yang tidak disukai.

5. Jangan Terlalu Sering Memberi Pujian Kepada Anak. 
Jangan terlalu sering memberikan pujian kepada anak, untuk hal yang sepele. Meskipun kita bermaksud untuk memberikan apresiasi dan membuat anak percaya diri. Namun ternyata, terlalu sering memberikan pujian, akan membuat anak merasa tidak nyaman dan gelisah, saat ia tidak dipuji. Selian itu, sering memuji anak akan menjadikan mereka pribadi yang sombong.

Jadi kita harus berhati-hati juga dalam memberikan pujian kepada anak. Ada kalanya kita juga harus memberikan peringatan kepada mereka, jika berbuat salah. Anak akan menjadi terbiasa mendapat pujian terlebih dahulu, sebelum melakukan  sesuatu, dan mereka akan selalu mengharapkan pujian setiap saat. Hal itu akan menjadikan mereka anak yang tidak kreatif. 

Kita dapat belajar menjadi orang tua yang bijak, dengan memberikan pujian sesuai tempatnya. Anak juga akan belajar menerima  kekurangan yang ada dalam dirinya, dan dengan arahan dari kita, mereka akan dapat memperbaiki kekurangan itu dengan cara yang positif. 

Saya juga berusaha untuk belajar memberikan pujian kepada anak, karena perilaku positif yang mereka lakukan, sehingga mereka akan melakukan hal itu secara berkelanjutan. Sementara itu, untuk mengubah perilaku yang negatif, saya memberikan arahan, bahwa perilakunya itu kurang baik. Memberikan pujian kepada anak, tetap harus sesuai dengan porsinya, sehingga anak akan berkembang dengan positif.

Kita harus memahami, bahwa pujian dimaksudkan untuk membuat anak-anak yakin akan kemampuan yang dimiliknya, melalui kerja keras. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa, orang tua yang memberikan dorongan berupa pujian saat berinteraksi dengan anak di rumah, akan mempengaruhi pandangan positif anak terhadap tantangan. Seperti contohnya, mereka dapat membuat strategi dan percaya bahwa kebiasaan dan kemampuannya dapat meningkat, jika dia mau berusaha dengan sungguh-sungguh.

Jadi memberikan pujian itu, bertujuan untuk meningkatkan perilaku baik dari anak. Sehingga mereka juga dapat berusaha untuk meningkatkan perilaku baik tersebut. Kita juga tidak boleh patah semangat, ketika anak belum berhasil dengan pujian. Adakalanya, mereka ingin mencoba sesuatu terlebih dahulu, untuk mengetahui efek yang ditimbulkan.

Bersabarlah dan tetap berikan perhatian, tetap berikan arahan untuk meningkatkan motivasi bagi anak, untuk melakukan perbuatan yang baik. Saya juga masih terus belajar, untuk memberikan pujian yang tepat kepada anak. Agar mereka dapat menjadi pribadi, yang tidak hanya selamanya mengharapkan pujian untuk melakukan kebaikan.

Memberikan pujian kepada anak, adalah salah satu cara orang tua dalam memotivasi anak untuk melakukan kebaikan. Karena tanpa motivasi, anak akan cenderung kurang percaya diri dalam melakukan sesuatu. Motivasi dari orang tua akan membantu anak lebih bersemangat dalam mencoba hal-hal yang baru. 

Pujian harus disampaikan dengan maksud untuk membangun kepercayaan diri anak, bukan sebaliknya. Yuk Ayah/Bunda, kita belajar lagi lebih bijak dalam memberikan pujian kepada anak, sehingga mereka akan berkembang menjadi pribadi yang positif dan sukses.

Kudus, akhir Oktober 2019.


You Might Also Like

0 komentar