Tips Mengelola Keuangan Bagi Keluarga

November 29, 2019


Sebagai seorang ibu rumah tangga, saya harus pandai-pandai dalam mengelola keuangan keluarga. Memang sih, kewajiban mencari nafkah itu ada pada suami, sehingga sudah sewajarnya, kita para istri, membantunya dengan mengelola keuangan secara cerdas. Bagi saya mengelola keuangan merupakan hal yang sangat penting. Apalagi saya tidak bekerja, sehingga sumber pendapatan murni berasal dari suami. 

Saya belajar mengelola keuangan secara otodidak. Setiap mendapat jatah bulanan dari suami, maka saya akan langsung menempatkannya pada pos-pos yang sudah saya siapkan. Meskipun tidak secara langsung saya masukkan ke dalam dompet yang berbeda-beda. Tetapi, penggunaan uang itu harus sesuai dengan pos yang sudah saya tetapkan. Hal itu untuk menghindari kebingungan dan tekor di akhir bulan hehehe.

Sebelum kita memasukkan uang ke dalam posnya masing-masing, ada baiknya kita melihat terlebih dahulu, tentang bermacam jenis kebutuhan manusia yang paling mendasar, yaitu :

A. Kebutuhan Primer.
Kebutuhan primer adalah, kebutuhan yang wajib untuk dipenuhi, agar manusia dapat bertahan hidup. Kebutuhan ini adalah yang paling mendasar dari semua kebutuhan manusia. 
Yang termasuk dalam kebutuhan ini adalah, pakaian, rumah dan makanan.

B. Kebutuhan Sekunder.
Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang akan dipenuhi, jika kebutuhan primer sudah terpenuhi. Biasanya akan disesuaikan dengan jenis kebutuhan dan anggaran yang dimiliki.
Contoh kebutuhan sekunder : perabotan rumah, peralatan belajar, alat elektronik, smartphone, kendaraan.

C. Kebutuhan Tersier.
Kebutuhan tersier adalah, kebutuhan yang akan dipenuhi, jika kebutuhan primer dan sekunder sudah terpenuhi. Kebutuhan ini hanya bisa dipenuhi dengan mengkonsumsi barang yang mewah.
Contoh : perhiasan yang mahal, kendaraan mewah, peralatan yang mendukung hobi seseorang, misalnya alat musik, alat olah raga.

Tips Mengelola Keuangan  :

1. Segera Memisahkan Uang Sesuai Kebutuhan.
Begitu mendapat jatah bulanan dari suami, saya segera memisahkan uang tersebut sesuai dengan kebutuhan. Prioritas pertama, adalah untuk biaya sekolah ketiga anak saya. Selanjutnya, biaya operasional rumah tangga, seperti membayar listrik, PAM, beli gas, belanja dan juga termasuk beli jajan anak-anak. Selain itu, saya juga menyisihkan beberapa rupiah untuk dimasukkan ke dalam tabungan anak-anak di sekolah. Sekalian melatih mereka untuk menabung. 

2. Menyiapkan Pos Pengeluaran Yang Tidak Terduga.
Pos pengeluaran tidak terduga, seperti biaya yang dikeluarkan untuk menengok orang sakit, kondangan dan biaya kesehatan bagi keluarga. Karena sifatnya yang tidak terduga, dalam satu bulan bisa jadi pengeluaran ini tidak ada, atau hanya sedikit. Sehingga jika ada kelebihan, bisa kita jadikan bonus untuk dimanfaatkan buat yang lain. Biasanya sih bisa untuk acara makan di luar atau jalan-jalan bersama keluarga. Tentu saja, disesuaikan budget yang ada.

3. Membuat catatan Pengeluaran Dan Pemasukan.
Anda bisa membuat catatan dalam notes atau komputer, jika memang ingin lebih rapi. Mengetahui pemasukan dan pengeluaran ini, untuk menghindari kebingungan dalam mengelola keuangan. Anda akan mempunyai kontrol dalam keluar masuknya uang. Karena kadang-kadang saya sendiri juga lupa. Apakah bulan ini sudah membayar tagihan listrik, PAM atau belum. Dengan adanya catatan, maka akan mempermudah kita dalam mengecek alur keuangan.

4. Membeli Barang Sesuai Kebutuhan.
Nah ini kayaknya menjadi penyakit setiap wanita. Mudah tergiur untuk membeli barang yang sebenarnya kurang bermanfaat. Hanya karena tergiur discount atau promosi, maka kita biasanya akan kalap, dan berbelanja barang yang sebenarnya tidak kita perlukan. Mulailah untuk mengerem diri, membeli barang yang sesuai dengan kebutuhan. Selain dapat menghemat uang belanja, juga akan lebih memudahkan kita dalam mengontrol keuangan. Sehingga kamu akan terhindar dari keborosan. 

5. Mempunyai Asuransi Yang Tepat.
Di zaman sekarang. Biaya rumah sakit bukanlah hal yang bisa disepelekan. Ada baiknya kita menyiapkan dana untuk masalah kesehatan ini. Saya dan suami memilih untuk bergabung dengan salah satu perusahaan asuransi syariah yang akan mengcover masalah kesehatan kami. Tentu saja, ada banyak sekali perusahaan asuransi di luar sana yang bagus. Namun, kita harus tetap jeli dalam memilihnya. Sesuaikan dengan budget yang kita miliki dan fasilitas yang ditawarkan, memberikan keuntungan kepada nasabah.

Demi menjadi seorang ibu rumah tangga idaman, maka anda harus dapat mengelola keuangan dengan baik. Jangan sampai di akhir bulan, kondisi keuangan kita menjadi minus. Waduh...nggak mau juga kan. Memang mengelola keuangan keluarga ini gampang-gampang susah. Kuncinya adalah disiplin dan konsisten. 

Saya sendiri selalu berusaha untuk disiplin dalam menggunakan keuangan sesuai pos. Disiplin bukan berarti pelit ya. Hal itu, lebih bermaksud menghindari keborosan dan juga menghambur-hamburkan uang untuk hal yang tidak semestinya. Meskipun demikian, tetap ya, jangan lupa sisakan juga untuk dana liburan. Kalau yang satu ini wajib bagi semua keluarga. Biar tetap bahagia hehe. Selamat mencoba ya Bunda.

Kudus, akhir November 2019.

You Might Also Like

42 komentar

  1. kalau di Rumah Tangga kami, yang pandai begini malah suami.
    Dia kalau udah masuk pos gitu ga bisa diganggu gugat.
    Jadi, kalau ada hal mendadak biasanya pinjam sama saya.
    Saya emang sepakat sama suami, untuk siapa-siapa yang mengeluarkan pengeluaran pos-pos yang kami sepakati. Alhamdulillah, aman.....
    Ada teman-teman kaget pas saya bilang saya ga pernah minta uang belanja, saya males karena ga bisa atur. Jadi, biar suami saja. waktu belanja bulanan juga dia yang beli kebutuhan kami sampai kebutuhan pribadi saya, kalau saya ga malas ya ikut belanja kalau malas ya kasih aja catatan, beres! hahahaha.

    Salut pinter atur uang, Mbak.

    Cuma kebetulan saya kerja dan pos yang harus saya isi jelas apa, sisanya ya terserah mau nabung atau apa hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah hebat Mbak. Suaminya bisa diandalkan atur keuangan. Secara laki-laki biasanya terima beres saja hehehe. Mungkin sudah jadi kebiasaan dari zaman muda dulu kali ya.

      Hapus
  2. Nice post! pembahasan yang sangat mudah dicerna dan dipahami..

    BalasHapus
  3. Jangan sampai ketinggalan untuk memisahkan rekening keluarga dengan rekening usaha,mencatat semua pemasukan/pengeluaran secara erperinci dan sisihkan untuk investasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar sekali Mbak. Kadang masih suka mencampur kedua pos ini ya, jadinya malah bingung sendiri.

      Hapus
  4. Yuni dulu begitu Mbak. Suka gitu liat-liat diskon dan beli barang-barang yang sebenarnya bisa ditunda pembeliannya hanya karena terpengaruh diskon. Tapi sekarang udah nggak lagi dong. Udah belajar jadi ibu rumah tangga yang baik. Hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah diskon tuh godaan paling berat emang hahaha.

      Hapus
  5. Sudah biasain gitu nih mbak tapi masih bocor aja jadi akhir bulan pasti ngos2an berhematnya hahaha godaannya bukan diskonan sih tapi makanan, suka kalap gitu. Apalagi dapat support anak2 yang hayuk aja klo diajak jajan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya tuh Mbak. Anak-anak memang cobaan juga kalau masalah mkanan. Anak kedua saya juga suka beli makana via online, alhasil saya harus ketat sama dia, biar tidak terlalu boros.

      Hapus
  6. Pengelolaan keuangan memang penting. Kadang sudah dibegitukan saja masih bocor gmn kalau gak terencana, jadi gak terukur bocor atau gaknya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya juga masih terua belajar nih Mbak, yang penting jangan sampai tekor deh haha.

      Hapus
  7. Aku kok kebalik ya, malah suamiku yang hobi beli beli barang ndadak. Gimana ya mb strategi supaya biaya tak terduga ini ga bocor melulu?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama kayak suamiku Mbak. Aku biasanya menabung juga Mbak, dan tabungan itu aku lewatin di tabungan sekolahnya anak-anak. Jadi aman.

      Hapus
  8. yes setuju nih sama pengelolaannya. biasanya tiap bulan saya pun ada rincian berapa-berapa yang harus di keluarkan selama sebulan. jadi, nanti ketahuan berapa sisanya. plus untuk nabung saya selalu menyisihkan bukan menunggu sisa, kalo begitu kagak bakal nabung hehe. makasih bun infonya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak, saya nabung juga memang niat sih, jadi kumayan lah bisa diandalkan.

      Hapus
  9. Mengelola keuangan itu gampang2 susah ya mba. Kuncinya harus taat sama rules yang udah ditetapkan sendiri. Dan aku termasuk yg masih suka bolong2 nih ztur keuangan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Uya Mbak, kalau orang jawa bilang harus setiti.

      Hapus
  10. Penting banget lho mempunyai pengelolaan keuangan yang jelas. Sayangnya, kebanyakan yang kurang taat dengan aturan yang dibuatnya sendiri. Alhasil, kelimpungan tiap akhir bulan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar Mbak. Apalagi kalau hobi belanja ya, wah bisa dipastikan bakal bingung tuh ngaturnya, kalau gak disiplin.

      Hapus
  11. Pengelolaan keuangan yang baik tentu akan membuat keuangan keluarga jadi terkendali ya Mbak dan menghindari kebocoran di sana-sini. Tips yang bermanfaat Mbak, terima kasih ya sudah berbagi

    BalasHapus
  12. Keuangan keluarga yang dikelola dengan baik menjadi salah satu kunci kebahagiaan keluarga. Karena oh karena ada beberapa permasalahan keluarga bersumber dari keuangan keluarga yang tidak dikelola dengan baik. Tips yang menarik mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak. Apalagi kalau seperti saya yang tidak bekerj, harus bijak dalam mengelolanya.

      Hapus
  13. Yups mbak, inti dari pengelolaan keuangan adalah disiplin, komitmem dan konsisten.
    Nice sharing mbak.
    Mksh

    BalasHapus
  14. No 3 mb kadang aku lupa mencatat pengeluaran. Hihi jd tahu2 uang kurang to gak tahu buat beli apa. Thx deh mb buat ulasannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maklumlah Mbak, Emak-Emak memang suka pelupa ya. Apalagi kalau sudah berhubungan dengan masalah pengeluaran.

      Hapus
  15. Kekurangan saya tuh di pengelolaan keuangan, suka nggak disiplin . heuuu.. jangan ditiru yah.
    Tapi sekarang saya sudah tobat mbak, apalagi masa pensiun sudah menghampiri, harus disiplin kelola keuangan deh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau saya dari dulu memang sudah suka mengelola keuangan Mbak. Sampai bisa menyisihkan uang gaji buat membeli cincin, waktu masih lajang heheh.

      Hapus
  16. Dan aku masih belum bisa disiplin mengatur keuangan. Masih banyak celah bocornya huhuhu sedih rasanya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semangat Mbak, saya juga masih terus belajar.

      Hapus
  17. Hal-hal yang ngga kepikiran sebelumnya akhirnya kepikiran juga dari artikel ini, terimakasih ya kak sudah berbagi tips:)

    BalasHapus
  18. Waahh postingannya sangat menginspirasi sekali, akan saya coba deh hehehe

    BalasHapus
  19. Penting ini buat belajar mengelola keuangan yang baik..

    BalasHapus
  20. bermanfaat aku baca artikel ini karena aku punya kelemahan dari keuangannya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selamat mencoba ya, semoga bermanfaat. Terima kasih sudah mampir.

      Hapus
  21. Waah tipsnya sangat membantu sekali, makasi ya kak..

    BalasHapus