Menjadi Wanita Tangguh Akhir Zaman.

Oktober 08, 2019


Zaman semakin berkembang dari tahun ke tahun. Belajar menjadi seorang wanita yang tangguh dan memiliki kepribadian mulia, seperti Ibunda Khadijah Radliyallahu A’nhaa, adalah salah satu hal yang patut kita lakukan. Beliau adalah sosok perempuan yang tangguh dalam mengemban amanah sebagai seorang wanita Muslimah, yang selalu memuliakan dirinya dengan akhlaq yang mulia.

Di zaman sekarang, banyak juga wanita-wanita yang tangguh dan senantiasa menjaga diri dari hal-hal yang negatif. Mereka berjuang seorang diri dalam membesarkan buah hati tercinta, karena sang nahkoda sudah terlebih dahulu dipanggil menghadap Sang Pemilik hidup yang hakiki.

 Di zaman milenial ini pun, masih akan kita temukan para wanita tangguh yang tabah dalam menjalani kehidupan, dan menjaga amanah yang Allah berikan dengan baik. Mereka adalah para Single parent yang sudah kehilangan sang Nahkoda dalam perjalanan hidup mereka. Orang tua tunggal ini memiliki semangat yang kuat dan tekad yang besar dalam menghantarkan buah hatinya menjadi anak-anak yang soleh dan solehah.

Kehilangan orang yang menjadi tumpuan harapan dalam kehidupan mereka, tidak menjadikan para orang tua tunggal ini lemah. Justru kekuatan yang mereka miliki semakin bertambah, bahkan menjadi berlipat ganda. Peran ganda yang mereka perankan, menjadikannya orang tua yang kuat dalam menghadapi setiap permasalahan yang datang menghampiri kehidupan mereka.



Banyak ikhtiar yang dilakukan dalam membekali diri, untuk menjadi Ibu sekaligus Ayah bagi anak-anak mereka. Salah satunya adalah dengan rajin menghadiri majelis-majelis taklim yang diselenggarakan oleh SALIMAH kabupaten Kudus. Setiap satu bulan sekali, Salimah kecamatan Dawe kabupaten Kudus, menyelengarakan pengajian dan santunan untuk anak yatim.

Tujuan Diadakan Pengajian Dan Santunan Anak yatim oleh Salimah Kudus.

Salimah Kudus tidak hanya sekedar memberikan santunan dalam bentuk materi, akan tetapi, kami juga berbagi ilmu kepada para orang tua tunggal tersebut dan juga kepada anak-anak yatim itu. Kegiatan ini menjadi salah satu program yang rutin dilaksanakan. Memberikan bekal ilmu kepada sang ibu, agar lebih tabah, sabar dan semangat dalam menjalani kehidupan ini. Semua yang mereka alami adalah takdir yang sudah di tetapkan oleh Allah Azza Wa Jalla. Lalu apa saja tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan program santunan dan majelis taklim ini :

1      1. Memberikan bekal ilmu.
Membrikan bekal ilmu bagi para orang tua tunggal, agar memiliki wawasan, bagaimana cara mengasuh buah hati sesuai dengan ajaran islam, bagaimana mencari bekal untuk menuju ke kampung akhirat, bagaimana bersikap sabar dalam menerima ketentuan-Nya, dan hal-hal yang lain yang berhubungan dengan bermasyarakat dan akhlaq.

2    2. Memberikan bantuan moril kepada keluarga anak yatim.
Meskipun jumlahnya belum seberapa, tetapi kami mengharapkan, bantuan tersebut dapat digunakan dan bermanfaat bagi kehidupan mereka.


3     3.  Menjalin tali silaturahim dengan masyarakat sekitar.
kami berusaha menjalin tali silaturahim dengan masyarakat bsekitar, khususnya para orang tua tunggal. Mereka tentu membutuhkan seseorang yang bisa memahami dan mendukung  dalam mengarungi kehidupan ini. Harapannya, kami menjadi bagian dalam kehidupan mereka yang akan memberikan dampak positif dalam setiap langkah dan gerak mereka.

n      4. Sebagai sarana dakwah.
Dengan mengadakan kegiatan santunan dan majelis taklim ini, adalah dalam rangka menebar manfaat dan keberkahan bagi ummat. Walaupun masih dalam lingkup yang terbatas, namun harapan kami, semoga apa yang sudah menjadi ikhtiar ini bisa memberikan kontribusi dalam menebar kebaikan dan memberikan manfaat bagi masyarakat.

Kita bisa belajar dari para wanita tangguh akhir zaman itu. Orang tua tunggal yang senantiasa semangat dan tidak pernah putus asa dalam menghadapi kerasnya kehidupan. Jadi sudah selayaknya, kita juga belajar dari semangat dan jiwa teguh dalam diri mereka. Banyak hal yang bisa dilakukan dalam mengisi setiap detik helaan napas kita, agar bermanfaat bagi orang lain.



Berkontribusi dalam kegiatan yang positif dan menjadi bagian dalam perubahan yang positif, bisa menjadi salah satu jalan bagi kita untuk menjadi wanita tangguh akhir zaman. Dengan semakin berkembangnya teknologi, maka pastikan diri kita dapat menjadi salah satu unsur yang memberikan sumbangsih untuk kebaikan, walaupun kecil nilainya. 

Kita dapat memulai dari dalam keluarga kita terlebih dahulu. Yuk, mulai sekarang kita bergerak bersama, untuk menjadi wanita tangguh akhir zaman yang dapat menjadi contoh positif bagi keluarga dan masyarakat. sudahkan diri kita berjalan menuju ke arah sana? sharing ya di kolom komentar. 

Kudus, awal Oktober 2019.



You Might Also Like

6 komentar

  1. Wah, Mbak Ulfah pengurus Salimah kah? Bagus nih program pengajian untuk para ibu single parent. Iya, mereka perlu dirangkul dan dikuatkan ruhiyah nya. Kalau tekad untuk "hidup mandiri" sih InsyaAllah mereka kuat dan biasanya berusaha kuat. Setahu saya :) Baarakallahu fiikum untuk tim Salimah!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak, saya pengurus cabang. Alhamdulillah, jadi banyak belajar tentang kehidupan dari mereka.

      Hapus
  2. Masha Allah, Salimah itu sebuah lembaga atau bagaimana ya kak? Kegiatannya positif sekali. Yuni baru dengar Salimah ini. Di Semarang ada ndak ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. SALIMAH adalah organisasi perempuan yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup perempuan, anak dan keluarga. Banyak kegiatan sosial yang dilakukan. Di semarang ada dong. Coba aja Mbak dicari. Ad PW Salimah Jateng juga.

      Hapus
  3. Barakallah untuk majelis taklim Salimah di Kabupaten Kudis dengan segala kegiatannya. Semoga berkah bagi para wanita tangguh yang menafkahi anak yatimnya.
    Menjadi pengingat diri agar kita selalu meneladani wanita yang tangguh dan memiliki kepribadian mulia, seperti Ibunda Khadijah Radliyallahu A’nhaa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa fiika barakllahu, terima kasih doanya Mbak. Aamiin, semoga kita termasuk wanita tangguh akhir zaman yang akan terus bergerak menuju kebaikan.

      Hapus