Melatih Anak Membantu Menyelesaikan Pekerjaan Rumah Tangga

Juni 30, 2021

Saya adalah seorang ibu rumah tangga yang tidak bekerja di luar rumah, otomatis waktu saya lebih banyak dihabiskan di rumah selama hampir 24 jam. Sebelum pandemi, waktu keluar rumah saya adalah saat menjemput anak pulang sekolah, belanja dan menghadiri pertemuan komite sekolah anak, atau acara kopdar (kopi darat) grup pengajian yang dilaksanakan sebulan sekali. Selebihnya saya lebih sering berada di rumah. 

Saat berada di rumah, saya pun mengalami hal yang sama dengan para ibu rumah tangga yang lain, apalagi kalau bukan mengurus dan menyelesaikan pekerjaan rumah tangga yang tidak ada habisnya setiap hari, hehehe. Pekerjaan rumah tangga seperti menyapu, mengepel, mencuci pakaian, mencuci piring, membersihkan halaman rumah, membersihkan kamar mandi dan masih banyak printilan pekerjaan rumah tangga lainnya yang setiap harinya bertambah sesuai kebutuhan.

Dulu sehabis melahirkan anak pertama saya mempunyai seorang asisten rumah tangga yang kerjanya pocokan, membantu menyelesaikan pekerjaan rumah tangga hingga satu bulan. Setelah satu bulan saya mulai mengerjakan pekerjaan rumah tangga sendiri. Awalnya memang berat, tetapi lama kelamaan saya mulai terbiasa. Apalagi harus membagi waktu antara momong anak dan menyelesaikan pekerjaan rumah tangga, tentu saya harus ekstra ketat dalam membagi waktu, agar tidak keteteran.

Dengan berjalannya waktu, sampai akhirnya saya mempunyai tiga orang anak, saya pun masih menggunakan sistem yang sama, yaitu mempekerjakan asisten rumah tangga di awal saya melahirkan anak, dengan jangka waktu satu bulan. Sekarang anak-anak sudah mulai tumbuh remaja. Anak pertama dan kedua sudah bisa membantu saya menyelesaikan pekerjaan rumah tangga.

Anak-anak mulai saya latih untuk membantu menyelesaikan pekerjaan rumah tangga sejak usia 3-4 tahun. Jangan dibayangkan mereka pegang sapu atau cuci piring ya Moms. Bagi saya melatih anak membantu menyelesaikan pekerjaan rumah tangga itu bisa kita mulai dari hal yang sederhana dan ringan sesuai dengan usia mereka. Untuk anak usia pra sekolah bisa dengan melatih merapikan mainannya sendiri, melatih mengambil alat makan sendiri, menata sandal dan hal ringan lainnya. Dengan bertambahnya usia, kita dapat melatih dengan menambahkan beberapa pekerjaan yang sesuai dengan pertambahan usia mereka.

Anak pertama dan kedua saya laki-laki sudah bisa membantu menyapu halaman saat mereka kelas 6 sekolah dasar.  Saya mendapatkan sebuah efek positif dari melatih anak membantu menyelesaikan pekerjaan rumah tangga ini. Apa saja manfaatnya?


Foto : Dokumen pribadi


Manfaat Melatih Anak Membantu Menyelesaikan Pekerjaan Rumah Tangga

A. Anak Lebih Mandiri

Anak akan lebih mandiri dalam keseharian karena mereka terbiasa melakukan pekerjaan rumah tangga, sehingga ketika orang tua tidak berada di rumah atau sedang pergi, mereka akan secara otomatis menyelesaikan pekerjaan rumah tangga yang menjadi tanggung jawabnya. 

B. Terjalinnya Hubungan yang Harmonis Antara Orang tua dan Anak

Melatih anak membantu menyelesaikan pekerjaan rumah tangga akan menumbuhkan jalinan kasih sayang yang semakin erat antara orang tua dan anak. Hal itu dikarenakan, anak akan mengalami dan merasakan sendiri bagaimana beratnya orang tua yang mengurus rumah tangga sendiri tanpa bantuan siapapun. Dengan anak terlibat langsung, mereka akan semakin berempati kepada orang tua dan akan terjalin hubungan yang harmonis antara orang tua dan anak.

C. Menjadikan Anak Pribadi yang Peka Terhadap Lingkungan Sekitar

Melatih anak membantu menyelesaikan pekerjaan rumah tangga secara otomatis akan menumbuhkan sikap peduli terhadap lingkungan sekitar. Mereka terbiasa membantu orang tua di rumah, sehingga saat berada dalam lingkungan luar rumah, misal di kos, pondok, anak-anak ini akan memiliki rasa empati terhadap teman-temannya dan juga lingkungan sekitar. Secara tidak langsung kebiasaan membantu orang tua di rumah memberikan efek positif dalam perilaku mereka.

Tips Melatih Anak Membantu Menyelesaikan Pekerjaan Rumah Tangga

Melatih anak membantu menyelesaikan pekerjaan rumah tangga tidak secara langsung dapat dengan mudah kita lakukan. Membutuhkan pendampingan, motivasi dan yang lebih penting lagi adalah contoh nyata atau teladan langsung dari orang tua. Semua membutuhkan kesabaran dan latihan terus menerus. Lalu apa saja tips yang bisa kita terapkan untuk melatih anak membantu menyelesaikan pekerjaan rumah tangga?

Kenalkan Jenis-Jenis Pekerjaan Rumah Tangga

Ada banyak sekali jenis-jens pekerjaan rumah tangga, kalau kita sebutkan satu-satu kayaknya tidak akan ada habisnya ya, hihihi. Kenalkan kepada anak dengan suasana yang nyaman dan menyenangkan. Biarkan anak memilih akan membantu pekerjaan yang mana, sesuai dengan kemampuan mereka, dengan begitu anak akan dapat mengukur kemampuannya sendiri.

Memberikan Contoh Cara Menyelesaikan Pekerjaan Rumah Tangga

Saat anak sudah memilih jenis pekerjaan rumah tangga, maka tugas orang tua selanjutnya adalah memberikan contoh bagaimana cara menyelesaikan pekerjaan tersebut. Hindari sikap menuntut berlebihan dan sempurna atas hasil kerja anak. Biarkan mereka melakukannya sesuai kemampuan, dan selanjutnya orang tua dapat memberikan masukan secara bertahap agar hasil pekerjaan anak bisa maksimal.

Sampaikan dengan Bahasa yang Penuh Kasih Sayang

Meminta anak untuk membantu menyelesaikan pekerjaan rumah tangga membutuhkan pendekatan yang halus dan penuh kasih sayang. Orang tua dapat menyampaikan rasa senang dan terima kasihnya jika anak mau membantu meringankan pekerjaan rumah tangga. Selain itu kita juga dapat menunjukkan sikap bahwa orang tua akan merasa sangat terbantu jika anak mau membantu menyelesaikan pekerjaan rumah tangga. 

Hindari Ancaman

Nah, ini yang paling penting. Hindari mengancam anak ketika meminta mereka untuk membantu menyelesaikan pekerjaan rumah tangga. Ancaman-ancaman kita justru akan membuat anak merasa tertekan dan tidak suka terhadap orang tua, dan jenis pekerjaan yang akan mereka kerjakan. Sehingga akan menimbulkan efek trauma dan bahkan lebih parahnya lagi anak bisa membenci sebuah pekerjaan rumah tangga tertentu, karena dia merasa terpaksa melakukannya.

Mengajak Anak Bersyukur dengan Membantu Menyelesaikan Pekerjaan Rumah Tangga

Hindari mengancam anak saat meminta tolong untuk menyelesaikan pekerjaan rumah tangga, dan sebagai gantinya, agar anak tersentuh jiwanya dan terpanggil untuk membantu orang tua dengan sukarela dan ikhlas adalah dengan mengajak anak mensyukuri atas semua nikmat yang sudah didapatkan selama ini, seperti kesehatan, rumah yang nyaman, orang tua yang sehat dan menyayangi mereka, serta rezeki yang sudah Allah SWT limpahkan kepada keluarga kita. Dengan demikian anak akan merasa, bahwa membantu menyelesaikan pekerjaan rumah tangga bukanlah sebuah beban, tetapi sebagai bentuk rasa syukur atas semua karunia yang sudah Allah berikan kepada mereka.

Melatih anak membantu menyelesaikan pekerjaan rumah tangga memang tidak semudah membalikan tangan, tetapi semua bisa dilakukan dengan pendekatan yang halus dan penuh kasih sayang. Bagaimana anak bersikap adalah bagaimana orang tua memperlakukan mereka, jadi saat kita ingin meminta tolong kepada anak, maka hal pertama yang harus dilakukan oleh orang tua adalah meminta tolong dengan cara yang baik dan sopan.

Saat anak beranjak remaja dan mempunyai dunianya sendiri, membantu orang tua akan tetap menjadi prioritas utama mereka. Anak akan dapat mengatur waktu kapan mereka bermain dan kapan waktunya mereka menyelesaikan pekerjaan rumah tangga yang menjadi tanggung jawabnya. Jangan lupa berikan apresiasi positif dalam bentuk kata-kata dan juga tindakan atas bantuan yang sudah mereka berikan, dan sampaikan juga kepada anak, bahwa orang tua merasa sangat senang dan ringan bebannya karena bantuan mereka. 

Salam hangat

Ulfah Wahyu



 




You Might Also Like

39 komentar

  1. MasyaALLAH TabarokAllah
    keren banget mba
    bisa aku tiru nih
    aku soalnya masih blum bisa melatih anak utk kerjakan hal2 ini mba
    padahal pentiinggg bgt ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah mbak, insya Allah bisa dilatih mbak dimulai dari merapikan barang pribadinya sendiri misalnya.

      Hapus
  2. Anak memang harus diajarkan bebersih rumah sejak dini ya mbak agar ketika misal kost di luar kota atau berada di rumah keluarga, mereka bisa membawa diri dengan ikut membantu di empunya rumah minimal bersihkan kamar yg ditiduri.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak agar anak belajar tanggung jawab.

      Hapus
  3. Saya juga melatih anak untuk bisa bantu-bantu menyelesaikan pekerjaan rumah tangga, Mbak. Selain untuk melatih kedisplinan, kita juga mempersiapkan mereka untuk terbiasa memnyelesaikan pekerjaan rumah tangga di masa depan mereka kelak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar mbak, biar mereka menjadi generasi yang peduli terhadap lingkungan dan memiliki empati jika kelak sudah berumah tangga.

      Hapus
  4. MasyaAllah, anak laki juga tetap harus latihan diberi tanggung jawab merawat rumah ya Mbak.
    Terima kasih insightnya, bermanfaat untuk saya. Pas ini, anak lagi usia 4 tahun

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak, melatih mereka berempati dan mandiri meskipun laki2, biar kalau besar nanti tidak canggung kalau keluar dari rumah dan tinggal di pondok atau kos.

      Hapus
  5. Manfaat mengajak anak membantu kita dalam mengerjakan pekerjan dirumah salah satunya biar ia mandiri ya kak, pastinya saat mengajak anak dimulai dari yang ringan dulu seperti menyapu, mengepel, melipat pakaian.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak hal yang ringan sesuai umur dan kemampuan mereka.

      Hapus
  6. Bagus sekali Mbak caranya melatih anak membantu menyelesaikan pekerjaan rumah tangga
    Saya biasa punya asisten rumah tangga pocokan, datang pagi sekitar 3-4 jam bantu bersih-bersih rumah dan setrika. Sejak pandemi si Mbak balik kampung karena suaminya ga kuat bayar kontrakan di Jakarta lagi. Kebetulan suami banyakna WFH, anak-anak PJJ semua.
    Ya udah ga ada asisten lagi jadinya. Saya full pegang dapur, suami bebersih luar rumah. Dua anak remaja nyapu+ngepel rumah, nyuci piring, ngurusin cucian (saya pakai mesin cuci) - hampir semua baju ga disetrika, dilipat/digantung saja
    Ternyata semua bisa berjalan lancar, mereka enggak pakai diminta dah ngerjain tugasnya...Alhamdulillah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau sudah terbiasa akan menjadi menyenangkan ya mbak Dian.

      Hapus
    2. Benar, Mbak..Awalnya memnag mesti bersabar. Tapi kalau kita biasakan lama-lama jadi sadar.
      Insya Alalh mereka terbiasa hingga nanti mampu mengerjakan sendiri pekerjaan rumah tangga saat hidup mandiri

      Hapus
  7. Benar sekali mba, anak-anak memang sangat perlu diajarkan untuk membantu pekerjaan di rumah sesuai dengan kemampuan mereka. 3 anak saya semuanya sering membantu kami di rumah dan memang benar mereka tumbuh menjadi anak yg mandiri

    BalasHapus
    Balasan
    1. Senang ya mbak kalau anak2 bisa mandiri, selain tugas kita jadi ringan , hubungan dengan anak lebih harmonis.

      Hapus
  8. Wah putranya mbak keren banget nih sudah pintar bantuin mamanya beberes pekerjaan rumah senang sekali pasti ya mbak punya putra sholeh gitu MasyaAllah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, aamiin mbak semoga putranya mbak Aisyah juga begitu nantinya.

      Hapus
  9. Melatih anak membantu menyelesaikan pekerjaan rumah tangga itu sangat penting. Tujuannya supaya anak mandiri dan bertanggung jawab minimal bertanggung jawab pada dirinya sendiri. Bila kelak mereka dewasa, tidak canggung. Zaman saya kecil, kelas 2 SD sudah pandai memasak. Pakai kayu bakar pula. Sayangnya zaman sekarang tradisi ini hampir ditinggalkan oleh para orang tua. Terlebih rumah tangga yang punya ART. Terima kasih telah berbagi, ananda Ulfa. Selamat malam.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya ibu, kalau tidak kita latih anak2 zaman sekarang cenderung cuek, ini salah satu cara mengasah empati dan ketrampilan hidup mereka.

      Hapus
  10. Alhamdulillah saya baca tulisan ini. Soalnya masih harus belajar ttg cara melatih anak membantu pekerjaan rumah tangga

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga beamanfaat ya mbak, saya juga masih terus belajar.

      Hapus
  11. Semacam dapat cipratan air seger habis baca ini tulisan mbak ulfah. Benar sekali, Mbak ulfa, memang anak-anak sedari kecil harus diperkenalkan dengan pekerjaan rumah tangga, mau laki-laki atau perempuan semua harus mengenalnya.

    Basic skill dibutuhkan untuk kehidupan kelak. Untuk anak laki-laki kalau sudah dewasa merasa tidak aneh dengan pekerjaan rumah tangga, begitu pun sebaliknya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak Julia, apalagi untuk anak laki2, mereka biar tahu betapa berat perjuangan menyelesaikan pekerjaan rumah, harapannya kelak mereka dewasa bisa lebih mandiri dan punya rasa empati terhadap lingkungan.

      Hapus
  12. Masha Allah semoga rajin terus Mbak anak-anaknya ya. Emang pekerjaan rumah tangga itu harus dilatih sejak kecil, karena kan life skill ya termasuknya. Inget dulu di sekolah adik saya waktu dia masih TK ada tu pelajarannya tentang kemahiran hidup. Isinya ya belajar mengurus pekerjaan rumah..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar mbak, saya dulu mantan guru PAUD, ada pelajaran sentra keluarga sakinah, isinya juga mengenal dan menlakukan pekerjaan rumah tangga.

      Hapus
  13. Memang harus diajak secara bertahap dan pelan-pelan nih kalau urusan mengerjakan hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan rumah tangga. Bener banget, bisa mulai dari membereskan mainannya sendiri, ntar kalau udah besar bisa diajarin nyuci alat makannya sendiri.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kita juga harus terus memotivasi mereka agar tetap istiqomah.

      Hapus
  14. setuju banget nih, mbak kalau anak-anak itu memang harus sudah dibiasakan mengerjakan pekerjaan rumah tangga sejak kecil yaa. cara yang dicontohkan mbak bisa saya coba nih ke anak-anak soalnya saya masih susah banget ngajakin mereka beresin mainannya sendiri yang berantakan setiap hari

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang harus banyak2 usaha mbak, terutama untuk anak pra sekolah dan sd yang masih kelas 1-3 tahun. Saya pun begitu, gak bosan2 mengingatkan dan mengajak.

      Hapus
  15. Anak saya enam, juga tanpa Art. Mereka audah remaja sekarang. Jadi, setiap anak punya tugas masing-masing.
    Cuma, kalau ada kelg yg berkunjung dan lihat anak laki-laki kerja, merka masih suka tanya, "kok anak laki masak nasi?"

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah senang ya mbak, kalau sudah terbiasa membantu tidak akan canggung lagi. Apalagi bisa bagi2 tugas seperti ini, tentu lebih ringan.

      Hapus
  16. Menyelesaikan pekerjaan rumah tangga ini memang sebaiknya bagian dari pekerjaan semua anggota keluarga. Agar merasa dekat dan memiliki juga bertanggung jawab atas apa yang dimiliki.
    Senang sekali melihat anak-anak penuh tanggung jawab begini, kak..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbam, anak2 bisa berlatih menyelesaikan pekerjaan rumah tangga dari rumah, sehingga ketika mereka tidak lagi di rumah, sudah bisa mandiri.

      Hapus
  17. setuju mbak
    dengan melatih anak melakukan pekerjaan rumah tangga kita bisa sekalian memupuk jiwa Kemandirian dan tanggung jawab anak ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak anak juga akan menjadi pribadi yang peka dan memiliki empati

      Hapus
  18. saya punya anak semata wayang, cewek umur 10 tahun
    sudah diajar bantu ngurus rumah meski cuma cuci piring dan rapikan tempat tidur
    memang harus banyak bersabar, apalagi hubby kadang ga boleh anaknya ikut repot urus rumah hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Anak kesayangan ya mbak hehehe. Tetepi semua kebiasaan baik itu insya Allah akan kembali kepada dirinya sendiri.

      Hapus
  19. Hu hu hu.... Aku masih pake ancam dan ngoceh Mbak. Karena pas minta bantuan mereka malah ogah2an. Rasanya emosi. Memang pembiasaan ini harus dari kecil. Sayang yang sulung sekolahnya jauh. Terasa banget gak ada dia, beberapa pekerjaan rumah seperti buang sampah, balik bandar �� Ini lagi otw membiasakan ke adik2nya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semangat mbak, saya juga awal2 masih suka ngingatkan. Setelah bertambah usia anak jadi lebih sadar tentang tugasnya.

      Hapus