Mempersiapkan Anak Memilih Jurusan Saat Masuk Perguruan Tinggi

Januari 21, 2021


Sebagai Orang tua tentu mengharapkan agar anak kita mampu meraih semua harapan dan cita-citanya. Berbagai cara akan dilakukan oleh orang tua untuk dapat mewujudkan cita-cita sang anak, dan salah satunya adalah memberikan pendidikan yang layak dan berkualitas bagi anak. Tentu kita berharap, dengan memberikan pendidikan yang baik, anak akan mampu meraih semua impiannya dan memiliki kehidupan yang lebih baik di masa depan.

Ketika anak sudah mulai remaja dan mengenyam pendidikan menengah atas, maka tibalah saatnya mereka menentukan kemana akan melanjutkan kuliah. Memilih perguruan tinggi yang tepat dan sesuai dengan pilihan anak. Masalah yang biasanya mengikuti saat memilih tempat kuliah ini adalah, jurusan apa yang akan mereka pillih. Nah, disinilah terkadang menimbulkan drama yang membuat kebingungan akut melanda.

Sayapun dulu sempat mengalami kebingungan saat memilih jurusan. Antara fakultas pendidikan dan ekonomi. Hingga akhirnya saya memilih mengambil diploma tiga jurusan manajemen pemasaran. Sekarang anak pertama saya sudah duduk di kelas tiga SMP, tahun ajaran baru nanti dia akan masuk SMA. Menurut saya inilah saat yang tepat bagi kami orang tua untuk mulai mengenalkan bermacam jurusan yang ada di perguruan tinggi.

Sebenarnya si sulung sudah pernah menyampaikan, kalau dia ingin mengambil jurusan teknik arsitektur saat kuliah nanti. Dia ingin seperti Ayahnya yang seorang arsitek, dan pilihanya itu masih tetap bertahan hingga sekarang. Ketika mendaftar ke SMA beberapa waktu lalu, diapun memilih jurusan IPA sebagai syarat untuk bisa masuk ke fakultas teknik arsitektur. Kamipun mendukung sepenuhnya pilihannya itu. 

Bagaimana Peran Orang Tua dalam Mempersiapkan Anak Memilih Jurusan Saat Masuk Perguruan Tinggi

Orang tua tetap mempunyai peran yang cukup besar dalam mempersiapkan anak memilih jurusan saat masuk perguruan tinggi nanti, karena kita sudah memiliki pengalaman dan mengetahui kemampuan anak kita. Namun, jangan memaksa anak memilih jurusan sesuai dengan keinginan kita. Biarkan mereka memiliki pilihan sendiri dan dampingi mereka untuk mencari informasi tentang pilihannya itu. Nah, apa saja peran orang tua, di antaranya

Pahami Minat dan Bakat Anak 

Hal pertama yang harus dilakukan orang tua adalah, memahami atau mengamati minat dan bakat anak. Dengan cara itu orang tua akan dapat mengarahkan anak memilih jurusan yang sesuai dengan minat dan bakatnya. Tentu saja hal ini juga akan lebih memudahkan mereka nanti dalam menempuh pendidikan selanjutnya. Ketika anak pertama saya memilih jurusan teknik arsitektur saat kuliah nanti, kami langsung mendukung, karena dia pandai di bidang menggambar dan seni. 

Menjadi Fasilitator untuk Anak

Setelah orang tua mengetahui minat dan bakat anak dalam memilih jurusan, maka langkah selanjutnya adalah membantu anak mengumpulkan semua materi yang berhubunngan dengan pilihan tersebut. Perguruan tinggi mana yang membuka program studi itu, berapa kira-kira peluangnya, dan prospek masa depannya seperti apa. Berikan gambaran yang jelas dan detil. Orang tua dapat mencari informasi melalui internet atau berasal dari sumber langsung, misal, saudara, teman atau kenalan. Dengan berbekal informasi yang akurat, akan membantu anak untuk mempersiapkan diri agar dapat diterima di fakultas yang diinginkannya.

Sampaikan Tentang Masalah Finansial

Setelah orang tua berdiskusi dengan anak tentang jurusan yang akan dipilih nanti, maka selanjutnya kita sampaikan tentang masalah finansial kepada anak. Seberapa besar kesiapan finansial yang orang tua miliki untuk menunjung pendidikan mereka. Dengan demikian anak akan mengerti dan berusaha untuk menyesuikan sesuai dengan kemampuan finansial orang tua. Ajaklah mereka untuk berdiskusi tentang masalah kesiapan finansial ini dengan terbuka dan menyenangkan, serta jangan lupa untuk tetap memberikan dukung terbaik bagi anak.

Mengajarkan Anak Bertanggung Jawab atas Pilihannya

Setelah anak menentukan jurusan dan perguruan tinggi yang akan diambil, maka pastikan agar anak bertanggung jawab dengan pilihannya itu. Orang tua harus memberikan kepercayaan kepada anak, bahwa mereka mampu dan tepat dengan pilihannya, sehingga akan menumbuhkan rasa percaya diri dan membuat anak bersemangat dalam menempuh pendidikannya. Sikap optimis dan dukungan orang tua juga akan memberikan dampak positif bagi anak dalam meraih cita-citanya. 

Meskipun terkesan gampang, tinggal pilih, tetapi memilih jurusan di perguruan tinggi tidaklah semudah itu. Banyak anak-anak yang sudah lulus SMA bingung akan melanjutkan kuliah dimana dan mengambil jurusan apa. Bahkan ada juga yang akhirnya memutuskan untuk menunda kuliah karena bingung dengan pilihan jurusannya. 

Membantu anak untuk mempersiapkan memilih jurusan saat masuk perguruan tinggi adalah hal yang penting. Jangan sampai mereka hanya ikut-ikutan atau memilih jurusan yang sedang ngetrend. Pendidikan yang menyenangkan adalah yang mampu membuat anak berkembang dengan positif dan menggali potensi yang mereka miliki serta aktualisai diri yang positif dengan semua kelebihan dan kekurangannya. Selamat mempersiapkan anak memilih jurusan saat masuk perguruan tinggi ya Ayah Bunda.

Salam Hangat

Ulfah Wahyu

You Might Also Like

43 komentar

  1. Saya jadi ingat waktu ketiga anak saya tamat SMA. Mereka memilih sendiri jurusannya, kami memberi keleluasaan memilih. Alhamdulillah berbuah manis, mereka kuliah dengan baik, selesai tepat waktu dan bekerja dengan bahagia.
    Jadi orang tua memang harus bersikap demokrasi soal pilihan anak, selama pilihannya itu hal baik dan bisa mereka pertanggungjawabkan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Bund, sayapun masih banyak belajar untuk memahami anak dalam memilih jurusan ini.

      Hapus
  2. Makasih banyak infonya mba.Sejak kapan kita sebaiknya bisa arahkan anak kita ya mba? Termasuk masalah finansial, tyt perlu ya disampaikan ke mereka?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau menurutku setelah masuk SMA sudah mulai bisa diperkenalkan mbak, agar anak punya pandangan. Kalau masalah finansial, sebaiknya kita sampaikan juga, agar anak tenang dan tetap semangat.

      Hapus
  3. Makasih banyak infonya sangat membantu karena tahun ini si sulung akan memilih perguruan tinggi. Komunikasi dengan anak menjadi kunci utamanya ya mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah sudah mau kuliah ya mbak anaknya. Iya komunikasi paling penting, agar anak dan orang tua sama2 saling mendukung.

      Hapus
  4. Relate banget Mbak...hari ini saya ajak anak-anak ke kampus UI. Pengin lihatin kampus Bapaknya dulu sambil ngenali ke anak sulung saya yang kelas X SMA
    Dia suka gambar (dulu) kecilnya pengin jadi arsitek. Makin ke sini kayaknya ganti lagi hihi...Dia masuk MIPA dan masih suka gambar sih, tapi dia juga seneng utak-atik coding dan belajar sendiri Bahasa jepang. Nah, bingung kan? Makanya..rencana saya ajak ke kampus-kampus sambil lihat kondisi lapangan selain kasih arahan seputar jurusan yang dia inginkan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, anak mbak Dian keren banget nih. Saya habis baca tulisan mbak Ulfah juga mulai mikir nih, gimana mengarahkan anak-anak sejak dini untuk memahami bakatnya

      Hapus
    2. Mungkin saya juga akan melakukan hal yang sama dengan mbak Dian, mengajak anak melihat2 kampus yang menjadi pilihannya nanti.

      Hapus
  5. Tengkyu mbak, anaku masih krucil tapi akan sangat membantu nih tips ini. Agar lebih siap juga nantinya. PR juga ya mempersiapkan anak bertanggung jawab pada pilihannya, soalnya kadang emang di tengah jalan banyak yang mandeg ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, kadang pindah haluan. Kalau ortunya mampu sih gak masalah ya mbak, yang penting anak bertanggung jawab dengan pilihannya dan masa depannya.

      Hapus
  6. Kebetulan adik saya lagi mau kuliah juga dan yg pusing masalah jurusan'y ibu saya. Haha. Adik saya sih woles aja karena yakin mau masuk IT, tp ibu saya ingin'y adik saya punya plan B C D utk cadangan..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cadangan juga perlu sih mbak, biar ada alternatif, biasanya juga tidak jauh dari minat awal.

      Hapus
  7. Betul. Selaku orang tua, membimbing anak memilih jurusan adalah hal yang sangat penting. Supaya tidak salah piih. Jangan sampai Fakultas yang mereka masuki bukan berdasarkan potensi diri. Tetapi ikut2an teman. Selamat siang, Mbak Ulfah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Bunda, biar fokus dan efektif ya belajarnya. Selamat siang juga.

      Hapus
  8. Hufttt, aku dulu sempat salah pilih jurusan mba
    lalu ikut ujian lagi

    aku sangat berharap, anakku dan semua anak2 kita bisa menentukan jurusan kuliah dgn cermat dan bijaksana.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau secara finansial ortu mampu mungkin tidak masalah ya mbak. Tetapi ortu juga bisa memberikan ultimatum atau masukan agar anak lebih fokus sebelum menentukan jurusan.

      Hapus
  9. Mengetahui minat dan bakat anak itu sangat penting untuk merencanakan kemana jurusan kuliah anak nantinya. Semoga dimampukan juga secara finansial untuk mendukungnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin mbak, harapan semua orang tua ya bisa memberikan pendidikan yang terbaik dan setinggi2nya.

      Hapus
  10. Aku sudah masuk tahap ini nih mba, tahun depan anak sulungku udah mau kuliah. Sekarang sudah mulai mempertimbangkan hendak melanjutkan kemana tuh dia. Beberapa kali juga minta pertimbangan ayah ibunya agar lebih mantap.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yak benar mbak, selain disesuaikan dengan minat dam bakat anak, pertimbangan dan restu orang tua juga sangat penting.

      Hapus
  11. Wah bacaan yang bagus mba. Jadi ingat waktu mau lulus SMA sempat bingung mau ambil jurusan apa. Memang Ibuku membantu sekali mengarahkanku kemana dan akhirnya masuk kampus impian

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, senang ya mbak, akhirnya bisa terwujud impiannya.

      Hapus
  12. Meski masih jauh anakku ke perguruan tinggi, memang peran ortu berdampak bgt ya sama keputusan anak. Aku pun teringat dulu akhirnya milih jurusan itu kenapa walaupun lebih banyak eksplorasi aja peluangnya yg ada mana. Thanks infonya mbak Ulfah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama2 mbak, sukses selalu ya. Semoga kelak bisa menampingi anak dalam memilih jurusan ke perguruan tinggi dengan bijak.

      Hapus
  13. wah iya bener ini mba, penting untuk membuat anak tahu dan sadar bahhwa ia memilih jurusan karena keinginannya ya biar tidak ada penyesalan di kemudian hari dan bertanggung jawab dengan pilihan yang diambil... Saya masih harus belajar banyak nih menyambut hari itu tiba

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang penting anak bertanggung jawab dengan pilihannya dan kelak setelah selesai kuliah bisa memilih pekerjaan yang dia sukai.

      Hapus
  14. Terima kasih sharingnya mba... Kalau aku nganak adik-adikku tes character mapping mba. Lumayan membantu. Tp tetap harus terus diberikan dukungan biar semangat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah bagus mbak solusinya. Iya benar, peran orang tua tetap dibutuhkan.

      Hapus
  15. Jadi ingat dulu orang tua betul-betul membebaskan saya untuk pilih jurusan. Mungkin karena beliau juga kurang paham, jadi menyerahkan sepenuhnya sama saya. Alhamdulillah enggak salah jurusan >,<

    BalasHapus
  16. benar ini mbak
    aku dulu juga digitukan sama papaku
    senang bisa pilih jurusan berdasarkan minatku sndr

    BalasHapus
  17. Sejak remaja udah mulai terlihat sih mereka minat ke mana, ini berkaitan dengan pilihan SMA-nya IPA atau IPS. Alhamdulillah anak-anakku dulu kuliah sesuai minat. Tentang finansial betul harus dibicarakan juga, syukur kalau anak-anak bisa mendapatkan beasiswa ya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Bund, biar anak juga tahu batas kemampuan orang tua, jadi bisa bersungguh2 belajar.

      Hapus
  18. Pemilihan jurusan saat kuliah memang termasuk penting banget, ya, mbak. Kadang orang tua pengennya anak kuliah di A anaknya mau di B. Jadi memang orang tua harus mempersiapkan diri saat anak akan masuk kuliah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak, jangan sampai anak merasa tertekan dengan jurusan yang tidak sesuai dengan minat dan bakatnya.

      Hapus
  19. Wah, saya belum kepikiran nih soal kuliah anak, bebas aja kalau saya sesuai bakat dan minatnya. Yang terpenting dia punya lifeskill, jadi kalaupun nanti memutuskan nggak kuliah pun, tetap punya modal keahlian untuk bertahan hidup.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju mbak. Kuliah adalah salah satu cara untuk menbah ilmu, tetapi ilmu bosa diperoleh dimana saja. Sukses selalu ya.

      Hapus
  20. Nice share mba. dulu jg ortu sy membebaskan memilih jurusan sesuai minat sy

    BalasHapus
  21. Aku jadi inget saat memilih jurusan.
    Lucunya, aku heran kenapa diterima di MIPA. Padahal aku sendiri yang isi form ujian SBMPTN.
    Heuheuu~

    Ternyata mungkin selama ini aku hanya terpaku pada pilihan pertama dan bener-bener lupa akan pilihan kedua dan ketiga, karena waktu itu ikutnya IPC.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada banyak hikmah yang bisa diambil ya mbak dari memilih jurusan ini. Barangkali menurut Allah inilah yang terbaik bagi kita.

      Hapus