Ceria Menyambut Ramadan Bersama Ananda

April 19, 2020


Tidak terasa bulan ramadan tinggal 7 hari lagi ya, Moms. Ternyata waktu begitu cepat berlalu. Apalagi setelah pandemi corona ini, yang mengharuskan kita untuk stay at home, membuat saya jadi lupa hari hahaha. Ternyata bukan saya aja lho yang lupa hari, anak-anak juga mengalaminya. Bagi kami waktu berjalan terasa cepat. Dari hari senin ke senin lagi, kadang tidak terasa. Kalau saya sih mengartikannya karena terlalu sibuk, jadi waktu berjalan tidak terasa hihihi (sok sibuk ).

Tetapi meskipun begitu, semangat menyambut ramadan tetap bergelora di dalam hati. Kami sudah mulai membicarakan kegiatan di bulan ramadan, seperti tarawih bersama di rumah, menu apa yang akan disajikan saat berbuka dan sahur, serta bagaimana meningkatkan ibadah selama bulan puasa. Apalagi anak-anak masih sekolah dari rumah, jadi semua kegiatan ramadan sekolah dituangkan dalam buku mutabaah.

Kami memaknai ramadan tahun ini dengan lebih mendalam, karena pandemi corona. Anak-anak agak kecewa sebenarnya, karena kami tidak bisa menjalankan ibadah tarawih di musala. Selain itu, mereka juga tidak dapat melakukan kegiatan buka bersama dengan teman-teman sekolahnya dan guru, serta pesantren ramadan di sekolah. Oleh sebab itu, penting rasanya bagi kami untuk mengalihkan kekecewaan mereka dengan menyusun kegiatan yang bermanfaat dan dapat meningkatkan keimanan serta ibadah selama bulan ramadan saat berada di rumah. 

Ada beberapa kegiatan yang bisa kita lakukan untuk menyambut bulan ramadan bersama ananda, saat di rumah saja, diantaranya :

Membuat Hiasan untuk Rumah atau Kamar 
Membuat hiasan yang menarik dan dapat memberikan semangat kepada ananda dalam menyambut bulan ramadan. Kebetulan anak saya yang kelas enam, mendapat tugas dari gurunya untuk membuat hiasan ini, dalam rangka menyambut bulan ramadan, yang biasanya mereka melakukan acara tarhib ramadan, karena pandemi corona, maka kegiatan itu otomatis ditiadakan. Nah, sebagai gantinya, anak-anak diminta membuat hiasan dalam rangka menyambut bulan ramadan. Hal ini bisa dilakukan bersama orang tua di rumah, sehingga menjadi kegiatan yang menyenangkan.

Menyusun Jadwal Kegiatan Selama Ramadan
Bersama dengan anak-anak, kita menyusun jadwal kegiatan selama ramadan. Saya sudah mulai memberikan warning tentang penggunaan gadget, dan lebih memperbanyak kegiatan ibadah dan hal yang bermanfaat lainnya, seperti memperbanyak tilawah, sedekah, membaca buku dan lain-lain. Anak-anak pun setuju dengan rencana tersebut.

Membuat Target Ibadah Selama Ramadan
Target ibadah ini disesuaikan dengan usia ya, Moms. Anak saya yang nomor 1 dan 2 sudah dapat menyusun sendiri target ibadahnya selama bulan ramadan nanti, apalagi mereka juga mendapat buku mutabaah ibadah harian dari sekolah, sehingga memudahkan mereka untuk menentukan target. Nah, bagi anak saya yang berusia 6 tahun, saya membantunya untuk membuat target, dengan belajar berpuasa sampai duhur, dan akan ditingkatkan secara bertahap sampai magrib.

Menyusun Menu Berbuka dan Sahur
kegiatan ini sebagai hiburan yang menyenangkan bagi anak tentunya. Sebagai orang tua, saya berusaha untuk menyajikan menu yang disukai oleh anak-anak, agar puasa mereka lebih semangat lagi. Anak-anak juga bisa request menu kesukaan mereka.

Mempersiapkan Perlengkapan Ibadah
Perlengkapan ibadah ini sebenarnya sudah rutin saya bersihkan, seperti sajadah, karpet musala, mukena dan sarung. Jadi tinggal menyiapkannya di musala rumah, karena tahun ini kami berencana melakukkan salat tarawih di rumah saja. 

Kegiatan menyambut bulan ramadan akan terasa menyenangkan bagi anak, jika dilakukan bersama-sama. Mereka bahkan sudah tidak sabar lagi menunggu datangnya bulan suci ramadan ini. Memberikan pemahaman serta mengajak anak untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah, agar dapat memaknai semua ujian ini sebagai bentuk rasa syukur, bahwa Allah masih memberikan kita kesempatan untuk terus memperbaiki diri dan meningkatkan keimanan.

Apa saja kegiatan yang bisa dilakukan bersama ananda selama bulan ramadan saat di rumah saja :

Tarawih Bersama Anggota Keluarga
Kegiatan ini akan membuat anak-anak tetap merasakan nikmatnya beribadah salat tarawih di bulan ramadan. Meskipun tidak di musala, tetapi berkumpul bersama keluarga di rumah akan memberikan rasa bahagia dan semakin mengeratkan hubungan antar anggota keluarga. 

Meningkatkan ibadah harian
Bersama-sama dengan anggota keluarga, semakin meningkatkan ibadah harian selama bulan ramadan, seperti tilawah, murojaah hafalan, menjalankan salat sunnah rawatib, bersedekah, mengikuti kajian keislaman via online, dan lain-lain. Semua kegiatan itu bisa dilakukan bersama-sama dengan anggota keluarga dan saling memotivasi satu dengan yang lain. 

Membaca Buku 
Membaca buku cerita dan pengetahuan akan semakin menambah ilmu bagi anak-anak. Kebetulan buku hasil nubar saya di salah satu komunitas menulis yang bertema tentang ramadan sudah terbit, jadi bisa menjadi bahan bacaan bagi anak-anak. Selain itu, di rumah juga ada beberapa buku tentang pengetahuan islam yang kami harapkan akan semakin menambah wawasan dan pengetahuan anak-anak. 

Membantu Menyelesaikan Pekerjaan Rumah Tangga
Selain meningkatkan ibadah harian, hal yang bisa dilakukan adalah membantu menyelesaikan pekerjaan rumah tangga. Kita dapat berbagi tugas dengan anak-anak dalam menyelesaikan pekerjaan rumah, karena anak yang pertama dan kedua sudah remaja, jadi mereka bisa membantu dalam menyelesaikan pekerjaan rumah tangga secara rutin. 

Meningkatkan Ruhiyah Anak
Selama bulan ramadan, anak-anak mendapatkan buku mutabaah dari sekolahnya, sehingga akan membantu orang tua dalam mengontrol ibadah mereka. Saya sendiri merasa senang dan terbantu dengan adanya buku mutabaah itu, karena secara otomatis, ruhiyah anak akan semakin meningkat dan ibadah hariannya akan tetap terjaga.

Ramadan adalah bulan penuh rahmat dan ampunan. Alangkah bahagianya kita bersama dengan anggota keluarga dapat meraih pahala sebanyak-banyaknya di bulan ini. Menjalankan ibadah ramadan dengan hati ikhlas serta senantiasa mengharapkan keridaan Allah semata.

Meskipun saat ini kita sedang diuji dengan wabah corona, tetapi yakinkan dalam hati, bahwa Allah memberikan hikmah dibalik semua peristiwa ini, dan yang penting adalah, jangan sampai peristiwa pandemi ini menjadikan kita malas dan berputus asa dalam menyambut bulan suci ramadan. Tingkatkan keimanan dan juga teruslah berdoa, agar semua ujian ini segera berlalu dan kita dapat menjalan ibadah puasa dengan hati yang bersih dan tetap semangat.

Jadilah garda terdepan dalam memberi semangat dan contoh bagi anak-anak dan keluarga, dalam menyambut ramadan dengan penuh suka cita dan rasa syukur. Allah masih memberikan kita kesempatan untuk bertemu kembali dengan bulan ramadan tahun ini. Mari persiapkan diri sebaik mungkin dalam menyambut bulan penuh rahmat dan ampunan ini.

Selamat menjalankan ibadah puasa 1441 H

Salam hangat
Kudus April 2020


You Might Also Like

30 komentar

  1. Ramadhan kali ini sepertinya bakalan tarawih di rumah deh. Apaboleh buat. Allah swt maha mengerti...Persiapan apalagi ya kami? Cuma berdua gini, uplak-uplek aja berdua deh...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Bunda di rumah aja. Tinggal berdua, jadi lebih praktis kali ya Bund.

      Hapus
  2. Whaa betul sekali. Ramadhan ini momen bagus untuk meningkatkan ruhiyah anak ya. Kadang malah kita bisa ikut belajar dan ikut termotivasi juga melakukan hal-hal baik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak. Anak-anak juga bikin target ibadah selama ramadan.

      Hapus
  3. Selamat memasuki Bulan suci Ramadhan. Semoga kita diberi kesehatan, kekuatan dan keistiqomahan menjalankan ibadah-ibadah di bulan ini dan berlanjut di hari-hari selanjutnya.

    BalasHapus
  4. Sama menyambut datangnya bulan Ramadan juga ya mbak semoga bisa membuat kita lebih bertaqwa. Artikel ini jadi mengingatkan saya ada beberapa yang belum siap untuk menyambut bulan puasa. Thanks ya mbak sharingnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga kita diberikan kesehatan selama menjalankan ibadah puasa ya Mbak.

      Hapus
  5. Menyusun menu ini yang gampang2 susah hahaha kalau sendiri enak,bisa semaunya. Berhubung ada anak yg masih belajar puasa yang lumayan menyiasatinya biar tetep semangat ibadah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kadang saya tawarkan juga Mbak, mau dimasakin apa buat buka. Anak-anak sih biasanya terserah Ummi, gitu katanya hehehe. Tapi tetep saya tawarkan.

      Hapus
  6. MasyaAllah, saat tertulis tarawih bersama anggota keluarga jadi ingat masa dulu Dewi dan keluarga sering tarawih di rumah, jadi kangen��

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak Dewi, tarawih di rumah aja ya untuk saat ini.

      Hapus
  7. Iya. Yuni juga merasakan ramadhan yang berbeda tahun ini.

    Terawih nggak lagi di masjid. Bisa jadi terawih sendirian karena masih ngekos. Nyesak.

    Sahur dan buka sendiri. Ini sih udah biasa. Cuma pas mudik jadi rame bareng keluarga.

    Eh saat ini malah terancam nggak bisa mudik. Ini makin bikin sesak.

    Tapi nggak papa. Silaturahim bisa via telekomunikasi. Jaman juga udah canggih.

    Hanya bisa berharap, covid itu cepat pergi dari muka bumi ini. Setidaknya dari lingkungan manusia.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin, semoga segera berlalu, jadi bisa mudik ya Mbak.

      Hapus
  8. Ndak terasa ya mb Ramadhan sebentar lagi. Meski masa pandemi smg kita bs menjalankan puasa dgn khusu dan lancar. Aamiin..

    BalasHapus
  9. Kebetulan anakku di SD negeri jadi tidak ada muhasabah book dari sekolah. jadi solusinya kami buat sendiri sekaligus bikin cek list ibadah dan target quran. Semoga puasanya lancar ya Mbak. Biarpun ada corona, jangan menyerah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Keren Mbak, bikin list mutabaah sendiri. Iya semangat puasa buat kita semua.

      Hapus
  10. Tinggal hitungan hari kita memasuki Ramadhan ya, Mbak. Semoga ibadah kita bisa lancar mesipun dalam kondisi wabah begini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin, semoga selalu diberikan kesehatan ya Mbak.

      Hapus
  11. Reminder bagiku, terima kasih sudah mengingatkan Mbak..Selamat menyambut datangnya bulan suci Ramdhan, mohon maaf ahir dan bati. Smeoga Ramadhan kali ini bisa kita jalankan dengan lancar. Aamiin

    BalasHapus
  12. Sepertinya saya perlu juga melibatkan anak-anak menyusun menu untuk sahur dan berbuka puasa, karena biasanya hanya emaknya sendiri yang bingung mau masak menu apa saja

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak, kadang saya tanya mau dimasakin apa untuk buka. Tapi biasanya mereka sih jawabnya terserah, hehehe.

      Hapus
  13. Ramadan tahun ini pastinya akan sangat berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya ya Mba. semoga dalam keprihatinan akibat pandemik corona ini tidak mengurangi kekhusyukan ibadah temen-temen Muslim. selamat menyambut bulan Ramadan, semoga ibadah Mba Ulfa sekeluarga lancar jaya .. amin

    BalasHapus
  14. Aku juga merasakan waktu cepat sekali berlalunya. Perasaan baru selesai azan Zuhur, eh udah mau Asyar aja. Tau-tau udah mau Ramadhan aja. Sedihnya tahun ini nggak bisa tarawih ke Masjid, yaa. Insyaallah nanti mau ngajarin anak-anak tarawih di rumah aja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Bund, tarawih di rumah aja. Saya jauh hari sudah memberitahu kepada anak, kalau tarawihnya di rumah saja.

      Hapus
  15. Ramadhan tahun ini penuh cobaan, ditengah pandemi covid kita harus senantiasa tetap menjaha diri

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, semoga senantiasa diberikan kesehatan bagi kita semua.

      Hapus