Bagaimana Menjadi Pribadi Yang Menyenangkan

Januari 28, 2020



Sebagai makhluk sosial, kita tidak akan pernah terlepas dari yang namanya bersosialisasi dengan lingkungan, benarkan? Setiap manusia membutuhkan orang lain untuk menunjukkan eksistensinya. Nah, dalam berhubungan dengan orang lain inilah, kita terkadang dibenturkan dengan beragam sifat manusia yang beraneka macam. Tentu saja hal itu dapat mempengaruhi pola kita dalam berkomunikasi dengan mereka.

Pernah dengar atau mungkin lihat sendiri gak sih, ada satu teman kita yang kehadirannya itu sangat tidak diharapkan oleh teman yang lain, karena sikapnya yang kurang baik. Kalau sudah begini, berasa hidup tu sengsara banget ya. Atau sebaliknya, ada satu teman yang kehadirannya sangat dinantikan dan selalu disambut dengan gegap gempita oleh teman-temannya, karena sikapnya yang menyenangkan.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi seseorang dalam berperilaku, diantaranya :

Perilaku seseorang itu terbentuk sejak masih kecil. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk membiasakan melakukan hal yang baik sedini mungkin. Berikut ada beberapa faktor yang mempengaruhi seseorang dalam berperilaku :

1. Kebiasaan yang dilakukan oleh seseorang. 
Kebiasaan akan menjadi sebuah hal yang cenderung untuk diulang-ulang oleh setiap manusia. Jika kebiasaan itu kurang baik, maka hasilnya akan negatif. Tetapi sebaliknya, jika kebiasaan itu baik, maka hasilnya positif. Oleh karena itu, alangkah baiknya, jika kita mulai menerapkan kebiasaan yang baik, sejak masih kecil.

2.Lingkungan.
Lingkungan akan memberikan dampak kedua yang cukup besar dalam pembentukan perilaku seseorang. Pilihlah lingkungan yang mampu memberikan motivasi kepada kita, untuk selalu berbuat kebaikan dan meningkatkan kebaikan.

3. Pendidikan.
Pendidikan memberikan andil dalam proses pembentukan perilaku seseorang, karena idealnya, semakin tinggi jenjang pendidikan seseorang, maka manusia tersebut akan semakin beradab, bijaksana dan memiliki tingkat kesadaran serta pemahaman yang tinggi.

4. Tujuan Hidup.
Dengan memiliki tujuan hidup yang jelas, maka seseorang akan berusaha untuk melakukan sesuatu agar bisa meraihnya. Hal tersebut akan memberikan pengaruh terhadap perilaku mereka untuk mencapai tujuan tersebut.

Menjadi pribadi yang menyenangkan, tentu menjadi idaman setiap manusia. Kita tidak harus menjadi manusia yang super dan menguasai segalanya untuk menjadi pribadi yang menyenangkan. Banyak orang berusaha untuk menjadi serba bisa, demi dilirik oleh teman-temannya. Semua usaha sudah dilakukan, tetapi alih-alih mendapat perhatian, justru orang akan merasa terganggu dengan sikap kita.

Bagaimana Menjadi Pribadi Yang Menyenangkan.

Berikut ada beberapa tips yang bisa kita lakukan, agar menjadi pribadi yang menyenangkan :

1. Menjadi Pendengar Yang Baik.
Inti dalam berkomunikasi adalah berbicara dan mendengar. Berusahalah untuk menjadi pendengar yang baik bagi lawan bicara kita. Pastikan kita benar-benar memperhatikan, saat teman kita sedang berbicara. Tinggalkan handphone, buku atau benda lain yang bisa mengganggu konsentrasi kita saat menjadi pendengar. Gunakan bahasa tubuh yang mendukung aksi mendengar kita. Jangan sekali-kali menyela pembicaraan, sebelum teman kita selesai bercerita.

2. Menjadikan Orang Lain Lebih Penting Dari Diri Kita.
Menghargai orang lain dengan ucapan dan sikap kita. Apabila kita melakukan kesalahan, maka jangan segan untuk meminta maaf. Menepati janji yang sudah disepakati, dan memberikan informasi, jika kita terlambat atau tidak bisa memenuhi kesepakatan bersama. 

3. Sapalah Orang Lain Dengan Menyebut Nama.
Bagaimana perasaan kita, jika ada orang yang sudah lama kenal, kemudian berkomunikasi, tetapi ujung-ujungnya dia lupa nama kita. "Maaf, namanya siapa, ya, lupa saya." Pernah gak sih menemui kejadian seperti itu, atau malah kita sendiri yang dibegitukan. Haduh ... gak banget kan ya. Pastikan kita menjadi orang yang menyenangkan, dengan selalu mengingat nama dan menyebutnya, saat berkomunikasi dengan seseorang. Hal itu, selain memberi kesan kita menghormati mereka, orang yang berbicara dengan kita pun akan merasa dihargai. So, mulai sekarang, jangan lupa menghafal nama teman-teman kita ya.

4. Bersikap Ramah Dan Ringan Tangan.
Sikap ramah dan ringan tangan, akan meninggalkan kesan mendalam bagi seseorang. Saya juga terbiasa mengingat keramahan dan sifat ringan tangan teman. Dengan bersikap ramah, akan menjadikan orang nyaman saat menyapa atau berbicara dengan kita. Sementara ringan tangan, akan membuat orang, tidak segan untuk meminta bantuan kepada kita. 

5. Berempati Kepada Orang Lain.
Berempati kepada orang lain, ketika sedang mengalami musibah. Tunjukkan rasa empati, meskipun kita belum dapat membantu meringankan bebannya secara langsung, tetapi dengan bersikap empati, maka orang akan memberikan penilaian yang baik terhadap kita.

6. Selalu Berpikir Positif.
Berpikir positif, akan mengurangi tingkat stres. Dengan selalu berpikir positif, maka tindakan kita juga akan positif. Orang-orang yang selalu berpikir positif, tentu akan menjadi teman berbicara yang menyenangkan, karena mereka akan selalu membawa kebaikan dan memberi manfaat bagi orang lain dengan pikiran positifnya.

Menjadi orang yang menyenangkan memang tidak mudah. Namun, bukan berarti kita tidak bisa melakukannya. Kita dapat melakukan introspeksi diri, sehingga dapat memperbaiki, sikap kita yang masih kurang baik. Jika kita dapat menjadi pribadi yang menyenangkan bagi orang lain, tentu akan lebih mudah juga bagi kita, untuk mengajak kepada kebaikan.

Tidak ada manusia di dunia ini yang sempurna, akan tetapi, berusaha menjadi pribadi yang menyenangkan, menjadi salah satu usaha, agar kita dapat menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain. Dengan menjadi pribadi yang menyenangkan, maka hidup kita juga akan lebih tenang dan bahagia. yuk, belajar bersama untuk menjadi pribadi yang menyenangkan. share ya di kolom komentar.

You Might Also Like

11 komentar

  1. Setuju sekali berpikir positif is a must. Mungkin kita sudah berbuat baik, terus memperbaiki diri agar orang lain juga senang dgn keberadaan kita. Namun adakalanya sikap itu tak berbalas, maka sepatutnya cuek saja, terus berpikir positif dan berbuat baik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah ini kuncinya Mbak Dwi. Tetaplah berbuat baik, meski tidak dianggap, karena kebaikan itu untuk diri kita sendiri.

      Hapus
  2. Keren tipsnya mb. tapi maaf, yang sering saya tahu untuk sekarang ini, tingginya pendidikan seseorang terkadang tak menjamin orang tersebut jadi lebih baik daripada yang berpendidikan rendah, cmiiw :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Idealnya seperti itu Mbak. Tetapi kembali kepada pribadi maaing-masing ya. Karena pribadi yang baik itu terbentuk karena perilaku positif yang sudah terbiasa kita lakukan sejak dulu.

      Hapus
  3. Salah satu kelemahanku adalah mengingat nama orang mba. Terutama mereka yang jarang berinteraksi langsung. Cuma, kalau wajah sih biasanya inget. Hehehe.. harus memperbaiki diri ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau jarang berinteraksi mungkin bisa dipahami Mbak Bety. Nah kalau sering interaksi, tapi sering lupa nama kan gimana gitu. Karena ada lho yang begitu. Serasa gak dianggap kita huhuhu.

      Hapus
  4. Menjadi pendengar baik, selalu berpikir positif dan semua tipsnya, Mbak Ulfah joss banget. Saya juga setuju setiap kita harus terus mengusahakan menjadi pribadi yang lebih baik setiap waktu. Semangaaat.

    BalasHapus
  5. Mbak tipsnya bermanfaat..reminder buatku juga
    Aku makin ke sini makin susah ngapalin nama duh
    Jadi ga enak ati kalau ketemu lagi aku lupa nama teman ini hiks.

    BalasHapus
  6. Setuju dengan tulisan mbak Ulfah. Tapi gimana ya caranya biar mudah mengingat nama orang? apakah faktor U (umur) berpengaruh? huhuhu. Tapi kayaknya banyak temennya nih :)

    BalasHapus
  7. Saya termasuk ekstrovert jadi sering sok akrab gitu sama orang, tapi pelupa soal nama hahaha nggak nyambung banget yah.

    BalasHapus
  8. Setuju banget untuk menjadi pendengar :)) kadang kita mudah motong pembicaraan orang atau bahkan kasih saran padahal gak diminta. Padahal lebih banyak mendengar membuat orang nyaman sama kita :)) Reminder banget tulisannya ini :)

    BalasHapus