Mengatasi Anemia Dengan 5 Nutrisi Penting Ini

Oktober 13, 2019

Anemia adalah salah satu penyakit yang paling banyak mengganggu kesehatan ibu dan anak di negara berkembang. Anemia merupakan kondisi, dimana tubuh kekurangan sel darah merah (hemoglobin). Sel darah merah itu sendiri, berfungsi untuk mengantarkan suplai oksigen ke seluruh bagian tubuh. Jika suplainya berkurang, maka tubuh kita akan mudah lelah. letih dan terasa lesu.

Seseorang dikatakan menderita penyakit anemia, jika jumlah sel darah merahnya di bawah normal. Kandungan sel darah merah dalam tubuh manusia, berbeda pada tiap orang. Hal itu tergantung pada usia, jenis kelamin, tempat tinggal, kebiasaan merokok dan status kehamilan. Lalu apa saja sih penyebab anemia, berikut faktornya :

1. Kurangnya Asupan Nutrisi.
Sel darah merah dibentuk oleh zat besi, vitamin B12, asam folat dan vitamin C.

2. Pendarahan Hebat. 
Pendarahan bisa terjadi karena kecelakaan, persalinan atau pecahnya pembulu darah.

3. Masalah Sumsusm Tulang Belakang.
Salah satu contoh dari kondisi ini adalah, anemia aplastik. Anemia aplastik adalah, Sebuah kondisi dimana sumsum tulang belakang tidak bisa memenuhi jumlah normal produksi sel darah merah. Hal ini bisa disebabkan oleh infeksi virus, paparan bahan kimia, radiasi, antibiotik, obat anti kejang atau dalam masa perawatan kanker.

4. Banyaknya Sel Darah Merah Yang Hancur.
Umur sel darah merah yang seharusnya adalah 120 hari. Tetapi karena suatu hal, sel darah merah mengalami kehancuran lebih cepat. Kondisi ini disebut anemia hemolitik. Penyebabnya bisa karena thalasemia, defisiensi G6PD dan anemia sel sabit.

5. Kondisi Tertentu.
Ada beberapa kondisi tertentu yang menyebabkan seseorang mengalami anemia. Contohnya, seperti ibu hamil, gagal ginjal. infeksi parasit dan leukimia. 

5 Nutrisi Penting Yang Bisa Membantu Mengatasi Anemia.

Saya termasuk orang yang terkadang mengalami anemia, karena kondisi tertentu. Biasanya saat mengalami menstruasi. Kepala terasa pusing hingga berputar dan tubuh lemas. Biasanya saya segera melakukan tindakan pertama dengan mengkonsumsi sayuran dan buah yang mengandung vitamin C dan A, sehingga  kondisi tubuh tidak terlalu lemah. Ada beberapa nutirisi yang bisa membantu mengatasi anemia, berikut 5 nutrisi tersebut  :

1. Zat Besi.
Anemia umumnya terjadi karena kekurangan zat besi. Produksi sel darah merah akan terganggu, jika jumlah zat besi tidak normal. Padahal, sel darah merah mempunyai peran penting dalam menghantarkan oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh. Beberapa makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi, untuk mencukupi kebutuhan zat besi, antara lain,  daging sapi, daging kambing, hati dan ginjal, sapi. ada juga kuning telur, sayuran berdaun warna gelap, seperti bayam, kangkung dan sawi.

2. Vitamin B12.
Selain zat besi, vitamin B12 adalah salah satu nutrisi yang juga mempunyai tugas untuk mendukung produksi sel darah merah di dalam tubuh. Kita sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin B12, saat terkena anemia, untuk membantu menambah jumlah sel darah merah dalam tubuh. Beberapa contoh makanan yang mengandung vitamin B12 antara laian, ikan, telur, daging merah, susu, keju, daging unggas.


3. Asam Folat.
Fungsi atau kegunaaan asam folat ( vitamin B9) dalam tubuh adalah, untuk membantu membentuk sel-sel baru, termasuksel darah merah. Namun sayang, tubuh kita tidak mampu terlalu banyak menyimpan asam folat. Oleh karena itu, kita membutuhkan asupan asam folat dari sumber makanan yang mengandung vitamin ini. Diantaranya, sayuran berdaun hijau gelap, kacang-kacangan, buah bit, serta sereal yang sudah diperkaya dengan asam folat.

4. Vitamin A.
Selain berfungsi menjaga kesehatan mata, ternyata vitamin A juga bermanfaat untuk mengatasi anemia. Beberapa contoh makanan yang mengandung vitamin A, antara lain, sayuran dengan daun hijau gelap, labu, wortel, paprika merah dan semangka. Sumber makanan tersebut terbukti ampuh untuk menambah jumlah produksi sel darah merah dalam tubuh.



5. Vitamin C. 
Vitamin C ini tidak secara langsung berperan dalam memproduksi sel darah merah, akan tetapi berperan  membantu penyerapan dan penyimpanan zat besi, yang nantinya akan bisa mengoptimalkan jumlah sel darah merah di dalam tubuh. Beberapa contoh makanan yang mengandung vitamin C antara lain, jambu biji, jeruk, stroberi, pepaya, kiwi atau nanas. 


Kita dapat dengan mudah untuk mendapatkan berbagai jenis makanan yang mengandung vitamin di atas. mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang dan sehat, juga bisa membantu mencegah anemia. Saya mulai rajin mengkonsumsi buah dan sayur sejak beberapa tahun yang lalu. Lebih banyak mengkonsusmi air putih dan juga mengurangi konsumsi obat-obat kimiawi.

Memulai hidup sehat, harus dimulai dengan mendisiplinkan diri dalam mengkonsumsi makanan kita sehari-hari. Anemia menjadi salah satu penyakit, yang jika tidak segera diatasi, maka akan menimbulkan efek yang lain. Sudahkah Bunda mencoba menerapkan pola hidup sehat, dengan mengkonsumsi makanan yang sehat, seimbang dan bergizi? sharing ya di kolom komentar.

Kudus, medio Oktober 2019.











You Might Also Like

20 komentar

  1. sayur dan buah memang nutrisi sangat baik untuk kesehatan..saya sendiri aslinya susah makan sayur...cuma senang sayur bayam dan wortel��

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang harus dipaksa kayaknya Mbak, saya dulu juga gitu. Untuk merutinkan makan buah agak susah. Tapi sekarang memaksa diri harus bisa, demi kesehatan. Karena usia sudah tak lagi muda.

      Hapus
  2. Kadang saat sehat kita kurang peduli, malah konsumsi makanan sembarangan. Saat kondisi tubuh menurun dan terasa ada keluhan, baru deh sadar betapa berharganya sehat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah ini ya Mbak, yang kadang kita jadi kecolongan.

      Hapus
  3. Kayaknya konsumsi makanan yuni nggak sehat deh. Harus segera move on dari makanan cepat saji nih. Oke, semangat.

    Infonya bermanfaat sekali kakak. Hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Boleh lah sekali2 konsumsi makanan cepat saja. Entah karena faktor U atau apa ya, saya termasuk yang kurang selera dengan makanan cepat saji. Semangat Mbak Yuni.

      Hapus
  4. Iya nih, perempuan rentan terkena anemia, karena ada siklus bulanan juga. Jadi memang harus bisa jaga makanan dan pola hidup sehat ya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau saya kayaknya langganan deh tiap bulan Mbak. Makanya sedia buah di rumah, untuk mengatasi ini.

      Hapus
  5. wah bener nih, kakak saya pas mau lahiran kena anemia jadi harus transfusi darah dulu sebelum lahiran sesar. Bener banget ya perempuan tuh rentan kena anemia harus perbanyak makanan sehat. terutama pola hidup sehat sih, biar badan fit terus. makasih mba sharingnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang rentan sekali Mbak. Saya juga masih terus berusaha untuk memulai pola hidup sehat.

      Hapus
  6. Aku kena anemia ketika hamil, melahirkan dan menyusui. Maka disarankan dokter ditambah asupan suplemen zat besi. Sempat pendarahan juga saat lahiran sesar anak bungsu.
    Memang anemia ini kelihatan sepele tapi bisa berefek juga jika kita tak mempedulikannya. Dan setuju gaya hidup sehat bisa menjadi pencegahnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau tidak dimulai dari sekarang, kapan lagi ya Mbak. Secara makanan di luar sana sangat beragam bentuk dan jenisnya.

      Hapus
  7. Keluarga kami mulai sering mbuat jus mba'.. Cocok juga pas panas panas gini. Sayur kadang masak sendiri juga. Tapi masih kurang sering sih karena masih suka tergoda layanan pesan antar yang ituu 😌

    BalasHapus
  8. Wah informasinya bermanfaat mba. Sy juga sering pusing karena anemia. Kudu bnyk asupan mknn seperti yg mb tulis. Thx yaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di coba saja Mbak. Saya juga sedang ikhtiar untuk itu.

      Hapus
  9. Duluuu di masa muda saya pernah kena anemia. Gak nyaman sekali rasanya. Lambat laun mulai sadar bahwa tubuh adalah amanah Allah SWT yg harus dijaga. InsyaAllah, sedang terus berusaha #HijrahSehat. Anemia? Semoga jauh-jauh, deh :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siippp Mbak, semangat tetus ya. Kita coba sama-sama.

      Hapus
  10. Terima kasih infonya, mbak. Aku anemia mbak, apa lagi kalau lagi haid. Kepala tuh bisa pusing banget. ��

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya juga termasuk yang ini Mbak. Menjelang haid biasanya lemas, pusing. Sekarang sedang berusaha untuk bisa bebas dari itu.

      Hapus